Puisi Jendra .A. "Bencana" Puisi Tentang Musibah - Sampah Kata

Table of Contents

 

"BENCANA"
 Karya Jendra .A.

Pandanglah langit tak lagi biru seindah dulu.

Murung tertutup kabut dan polusi.

Hitam seburam kertas yang telah usang.

 

Jika hujan adalah air matanya yang tumpah.

Kilat dan petir jadi emosi yang menggelegar.

Banjir kemarahan yang meluap.

 

Andai sungai tidak tercemar oleh tangan

Yang tak bertanggung jawab.

Sungai mampu menampung air hujan

banjir takkan terjadi

 

Andai ada kesadaran reboisasi

longsor pun takkan terjadi.

 

Mengapa kita hanya bisa meratapi bencana tanpa bisa berbenah diri.

Menangis dan meratap bukan solusi.

Bangkit dan bertindak untuk suatu perubahan.

 

Hujan yang turun membawa kesejukan dan kesegaran bagi alam semesta

Tanpa hujan bumi akan gersang

Pohon_pohon berguguran

Sungai pun akan kering kerontang.

Udara panas bernafas pun sesak

Betapa kita merindukan hujan saat kemarau.

 

Masihkah kita menyalahkan semesta

Melemparkan kesalahan pada alam yang tak berdosa.

Menganggap alam yang tak bersahabat

Tatkala bencana melanda di mana-mana.

Jakarta 26 01 2021



Ingin kenal dengan penulis ini!
Langsung saja lihat Facebooknya :
Facebook (Jendra .A.) Zyandra Rizky

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment