Puisi Sayyidina Akkasah "Isak Linang Di Tika Rindu" Puisi Cinta Sedih Pemuda Padang - Sampah Kata
Sewajarnya aku bertanya pada setiap lafaz kalimat jiwa
yang tertera dan berjejer dalam
sapa rindu
Padamu wahai
malam
Aku mencecahi dahi dalam sujud hati berbalut tangis
begitu sangat lirih
pada nyaring
tanya yang bermakna
pada alir
rindu yang mendekap mesra hati
Jiwa ini
umpama salju yang mendingin beku dan putih
Tika resah
menyentuh lembut alirnya kisi memeluk diri hampa
Aku sering
merindui-Mu dalam setiap bicara perbincangan hati
Dalam setiap
ucap lidah
Pada sembab
mata mengecap linang isak
Rindu tetap
memecar memenjara
akan dirimu
antara tautan hati
salahkah ..?
Remang di
retina mencabik-cabik nyanyian bisu tanpa suara
Iramanya
begitu syahdu di bait-bait lisan menjemput rindu
Di
kesunyian-Mu rapalan eja melantunkan Isak di pita temu
Pada netra
binar itu mencabar relung saka
Pada netra
ingin berlabuh di karam samudera rahsa
Kita ada di
garis tengah bertaut hati di tangisan jiwa
Satu di
tempat temu di renkarnasi bumi tanpa pintu
Tunggu aku
....
Langsung saja lihat Facebooknya :
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment