Puisi Sumiati "Rindu Pelukan" Puisi Cinta LDR - Sampah Kata

Table of Contents

 

"RINDU PELUKAN"
 Karya Sumiati

senyap kini di peraduan..

Burung malam pun enggan bersenandung 

seakan luruh dibalik bayang malam

Tangisan jadi teman kala sepi lewati  waktu yang terus berlari

Detakan soneta pada nada tak lagi indah 

hanya sumbang dibelaian sukma

Bukan tak mengerti tuntutan jaman 

tapi diri punya naluri yang selalu membisiki pada kecemasan 

diantara taburan gemintang 

mungkinkah pelangi telah bersinar di balik tabir malam

Ku hargai semua yang terberi tanpa pernah ku ingkari 

namun salahkah hati meminta secawan anggur surga 

yang memang telah menjadi hak diri

Apakah dosa bila bertanya sekarang dirimu dimana 

bukan karena curiga kau mendua 

namun kecemasan akan petaka bila tiada kabar berita.

Bukan karena tak percaya pada kesetian yang terbina 

namun bahasa hati selalu bernyanyi 

tentang kerinduan di ujang mimpi


Tiada ragu akan kasih mu pada ketulusan dalam kelopak cinta 

yang selalu mekar diantara deraan terpaan badai angin kehidupan

Tak pula ku bimbang akan sayang mu 

yang selalu sekokoh karang melindungiku 

dan menjaga ku dari kikisan deburan ombak di samudra kehidupan

Namun aku tetaplah manusia biasa punya rasa dan logika..

Punya emosi dan ambisi yang selalu berperang di dalam jiwa 

akan cerita romantika

Antara cemburu dan kecemasan

Antara curiga dan kebimbangan 

selalu menghantui tiap jengkal di pikiran 

hanya doa dapat dipanjatkan 

semoga pelukan tetap jadi kenangan pada ingatan 

walau jauh dari pandangan 

sehingga dirimu tak menghampiri bunga lain 

untuk mencicip madu nya 

karena hanya bungaku yang ada diangan mu

Dalam tiap bait doa tertasbih nama pada kata 

agar dirimu selalu terlindung oleh yang kuasa 

dan kembali bagai semula saat dirimu pergi tingalkan istana

Cinta dan doa adalah iringan hati pada langkah diri

 

Plg.261115

Goresan rindu pada my lovely saat LDR



***
Ingin kenal dengan penulis ini!
Langsung saja lihat Medsosnya :
Facebook Sumiati
Instagram Sumiati

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment