Puisi Sumiati "Tirani Negri" Puisi Satire (Kritik Sosial) Terbaru - Sampah Kata
Apa ini?!
Tangis
merebak dipelataran
Meraung
teriak dalam hempasan rasa..
Bergandeng
amarah dan luka..
Terhimpit
beban dalam pangkuan..
Teriak
memilu tanpa suara..
Terpasung
dalam cekatan nada..
Bukan tak
ingin melengking kata..
Namun tiada
lagi daya suara..
Himpitan
keadaan menjadi batas
kian memaksa
jiwa terhempas
terdiam
mematung menunggu waktu
bila mana
tetap bernapas..
Bukan tak
ingin begerak berontak
Namun tangan
kaki terjerat ikatan
Mulut
terkunci dalam bekapan..
Mata
tertutup oleh tipuan
Inilah jaman
kemunafikan
Mereka
berpesta diatas tahta darah
Tersenyum
pada kelicikan atas kemenangan pada
kehancuran
Lihat lah
ini
Ironi negeri
pada kehidupan
Dua sisi
saling bergandengan namun sangat bertolak belakang
Dikiri memakan
beras bubuk berbatu
Dikanan
membuang nasi lemak berkeju
Dikiri
menangis karna lapar..
Dikanan
tertawa karna kemewahan yang tersia-sia
Tapi apa
daya..
Bukan kami
malas berkerja..
Semua ladang
telah kerontang karna terhisap sari madu bumi
Tanah dan
pabrik itu tak lagi menampung kami tergerus pada ekonomi tinggi
Kemana harus
mengadu
Suara kami
hanya akan sirna ditelan angin
Oh negeri
apakah masih milik kami
Orang orang
kecil yang disebut pribumi
Plg.222016
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment