Puisi Sumiati "Syair Luka" Kumpulan Puisi Sedih Penuh Makna
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Sumiati. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. 
Ketenangan Palsu
Oleh : Sumiati
Terus terdiam dalam kebisuan tanpa suara 
Hingga tangis ku pun tak lagi berisak
Airmata pun telah mengering 
Hati ku tandus 
Gersang 
Tiada lagi seberkas sinar harapan
Semua telah pupus
Terkikis oleh kisaran waktu
Terasa kian penat pundak ku 
Tak sanggup lagi memikul semua beban dalam hidupku 
Namun walau hancur bahu ku 
Beban itu tidak akan pernah lepas dari hidup ku
Seakan aku dilahirkn hanya untuk menerima semua duka
Ruang hati ku seolah tak punya lagi sisa kesabaran 
Habis 
Terpuruk dalam kesedihan tanpa kesudahan.
Bila ini cobaan aku pasrah hanya berdoa
semoga aku diberi
ketabahan berlebih untuk menghadipi semua
Namun bila ini hukuman aku rela Tuhan
hanya berharap aku bisa bertahan dalam keletihan
yang seakan tiada batasan  untuk melabuhkan semua penat ku 
Ketenangan air telaga itu 
Seperti cerminan hidupku
Damai di permukaan 
Namun semilyar beban misteri tersimpan rapi di dasar telaga
hati..
Plg.2732021
Munafik
Oleh : Sumiati
Seolah kau paling menderita dalam sebuah sandiwara
padahal kaulah sutradara
yang mengatur semua
peran dalam permainan
Kau bertindak seakan kau paling terluka 
Padahal kau lah penulis cerita
yang meyusun drama sesuai
ironi hati mu
Kau teriak maling paling kencang
padahal dirimu pencuri
sesungguh nya
Ironi
Seseorang harus menjadi tumbal ketulusan palsu yang kau
mainkan 
Seseorang harus menjadi kambing hitam
dari semua drama basi
yang kau peran kan
Kau yang melukai hati mu sendiri
dengan kebodohan pada pengharapan
yang sangat kau sadari tidak mungkin bisa kau miliki
Tapi kau berkata seolah dia pemain cinta
yang telah
mematakan hati mu
Walaupun pada sesungguh nya dia tak pernah menatap padamu 
Kau bertindak seolah dirimu telah dizholimi
dengan kekerasan psikis yang membuatmu sangat menderita
Walau pun pada nyata nya kau yang telah melukai dirimu sendiri
dengan belati yang kau simpan dibalik dustamu
Kau sebarkan sejuta opini 
Bahwa diri adalah korban
Sehingga semua iba dan ingin
membela mu 
Walaupun pada nyata nya kau telah menjadikan dia
yang tidak bersalah menjadi tumbal kebencian
dari mereka yang termakan hasut mu
Sungguh ironi hidup mu
Terus bahagia dengan tertawa di atas duka mereka
yang tak
bersalah
Kau tersenyum diantara tangis caci maki pada dia
yang
terlalu polos menerima jebakan kebaikan mu..
Aku hanya berdoa 
Semoga suatu masa tabir dusta mu akan terbuka 
Dan 
Saat itu kau baru sadari 
Bahwa diri mu tak lebih dari sampah
yang harus disingkirkan
dan dibuang
Meyedihkan
rasa ego dan ambisi mu telah mengalahkan hati dan nurani mu
Kini terima lah takdir mu
Ada namun dianggap tak pernah ada
Terima kasih buat luka yang telah kau beri pada kami semua
Karena telah menjadikan kami semakin kuat untuk melangkah 
Plg2732021
Syair Luka
Oleh : Sumiati
Aku kalah
Sangat kalah
Aku rapuh sangat rapuh
Tak sanggup lagi aku terus bersandiwara 
Dalam permainan kehidupan yang ku pilih sendiri
Aku menyerah
Tak sanggup lagi aku berpura
Bahwa aku baik-baik saja
Aku hancur
Lebih hancur dari serpihan kaca yang terhempas ketanah
Aku  tidak pernah
menuntut apa-apa
Aku sadar siapa aku 
Aku mengerti sangat pasti dimana posisi 
Ku berdiri
Aku sepenuh nya sadar sangat sadar siapa aku
Aku tahu aku tak berharga 
Tapi aku bukan pengemis yang serendah itu  bisa kau nilai
Tuhan
Seandai nya
Aku tidak takut 
Mungkin telah lama ku tikam jantung ku
agar berakhir kisah
tentang ku
Tapi aku takut Tuhan
Aku sangat takut
Ku pikir aku kuat 
Namun ternyata aku tak sanggup terus bersandar
dan berdiri
di atas tajam nya mata belati
Perlahan namun pasti sayatan itu terus mengiris hati dan jantung ku
Perih sangat perih 
Air mata ku tak lagi berarti 
Hanya menambah panjang daftar lemah nya diri
Aku harus apa 
Aku harus bagaimana
Aku lelah
Aku menyerah
Aku ingin pulang 
Dekap aku ayah dalam tidur abadi mu
Plg.2832021
***
Demikian puisi karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
 

Post a Comment