Cerbung Filosofi Randa Tapak "Negeri Antara" Halaman 11 (TAMAT) Karya Muraz Riksi
HALAMAN 11
SURAT DARI BANG SURYA
Instagram @tapak_sangsurya
Surat-suratnya tertulis
di media, Bang Surya memutuskan untuk bertualang di Negeri Antara dalam
impiannya. Sedang aku masih di Negeri Antara di tanah air ini.
"Bagiku langkah
adalah pergi. Namun disaat garis tipis yang melengkung tajam di depan wajahku.
Di tapal batas hatiku, tapak jejak kian terasa"
Pagi ini ditengah ribuan
langkah anak manusia yang berseliweran di salah satu Bandara Internasional, aku
kembali menyaksikan sebuah rasa kemanusiaan yang dihadirkan oleh sang Pemilik
Semesta berlaku.
Dua orang pejalan asal
negeri Ginseng yang tak bisa bertutur kata baik inggris maupun melayu hanya
mampu tertegun ketika sang empunya rumah makan mengatakan “uang kalian tak
cukup”. Mereka hanya melongo dan salah satu dari mereka mengembalikan kembali
tampan yang seyogyanya mereka memesan dua porsi.
Sang empunya rumah makan tak
bergidik awalnya, namun itulah manusia, ketika rasa kemanusiaan hadir ditengah
hati, maka kekuatan nafsu ekonomi akan terpinggirkan. Silahkan kalian makan
celetuk salah seoarang pelayan.
Muka sumringah sang
pejalan itupun berubah, paling tidak mereka masih bisa membayar utang lambung
mereka pagi ini.
Kadang kala, cinta bukan
hadir hanya untuk dua anak manusia yang sedang dimabuk asmara. Namun cinta akan
selalu hadir dimana saja dan kapan saja bahkan dengan cara yang berbeda.
Berpegianlah anak muda,
karena berperjalanan akan mengajarkanmu arti gila dan engkau akan tahu
bagaimana gilanya semesta menghadirkan warna warni dalam kehidupanmu.
Day 1
#nepaljourney
Ini merupakan salah satu
mesjid yang ada di seputaran Kota Thamel Khatmandu Nepal, dan rata rata yang
beribadah disini adalah imigran Kashmir sehingga sesuai cerita dari salah satu
penjaga Mesjid ini diberi nama Khasmirh Mosque.
Day 2
#nepaljourney
Sebelum memulai
pendakian ke Annapurna Basecamp yang merupakan rangkaian pegunungan Himalaya.
Aku mencoba menikmati sisi menarik dari kota yang menjadi tujuan petualang dari
seluruh penjuru dunia ini.
Unik dan menarik bukan,
salah satu sudut di Thamel Kathmandu ini adalah semrautnya kabel yang
bergelantungan disepnjang jalan dalam kota Thamel ini, lalu timbul pertanyaan
dihati, apakah rakyat nepal menikmati ini?
Menurut saya ya!! Karena Nepal
adalah salah satu negara kecil yang masyarakatnya paling bahagia dan mereka
benar tak mau peduli yang terpenting adalah bagaimana melayani para turis dan
petualang yang hadir ditanah mereka.
Lalu saya berpikir, jika
hal ini terjadi di tempat kita, hmmmmm dapat kita bayangkan bagaimna sibuknya
para pengamat di kota kita dengan berbagai argumen maupun cibiran di media
sosial,, hahahaa tapi itulah negeriku berbeda dengan negeri ini.
The Last Signal Phone
#nepaljourney
Setiap kata kata yang
terus kita ucap akan selalu menjadi untaian doa yang selalu di dengar oleh
semesta dan kita tak akan pernah tahu kapan mimpi itu akan terwujud.
Kehilangan paling
menyakitkan adalah kehilangan keberanian mewujudkan impian, karena setiap usaha
mewujudkan impian akan selalu hadir semesta dengan caranya yang unik.
TAPAK SANG SURYA
*****
Sudah seminggu aku di
rumahnya Pak Isman, telah kusiapkan sebuah perencanaan hidup yang lebih tepat
untukku. Aku akan berangkat kesebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk. Hanya
ada alam yang asri, sungai yang kaya akan hayati.
Di sana aku akan tinggal
lama. Tempat penangkaran gajah, sebagaimana alasan pertamaku melangkah. Tentang
menulis tetap akan kulanjutkan, tulisan tetap akan kukirimkan ke temannya Bang
Dian. Ya setidaknya itulah yang akan menjadi pendapatanku untuk melanjutkan
hidup seorang diri.
Kabarnya di sana sangat
tenang, penangkaran gajah menjadi wajah baru duniaku. Akan ada banyak inspirasi
lahir di sana. Sebelum berangkat sepotong tulisan telah kukirimkan ke temanya
Bang Dian.
Kewajibanku adalah seminggu sekali mengirimkan tulisan untuk dimuat
di website Cerita Petualang. Inspirasi dari tulisanku adalah kenangan saat di
tempatnya Bang Surya. Mereka menghidupkan suasana keluarga dengan diskusi. Bagi
mereka keluarga itu bukan karena pertalian darah namun juga karena pertalian
hati.
Diskusi adalah hal klasik
Randa Tapak
Diskusi itu asyik
Klasik tapi menarik
Yang penting jangan fanatik
Takutnya jadi berisik
Forum diskusi jangan giring ke politik
Biarkan ia tetap nyentrik
Arahnya tetap meracik
Karena akhirnya tertuju pada satu titik
Diskusi itu bolak-balik
Ada debat tujuannya baik
Bukan menghakimi nantinya timbul konflik
Yang ada muncul banyak polemik
Diskusi itu santai dengan kritik
Walau katanya itu juga taktik
Biar ceritanya semakin cantik
Hal paling pentingnya jangan bawa ke media publik
Karena gagal paham kala terusik
Mental baja gak seharga batu akik
Harus di asah lalu di didik
Walau alurnya lama yang penting speisifik
Untuk pembahasan yang selarik
Karena kita tumbuh menjadi yang terbaik...
Rumah Pak Isman, 08 April 2020
Beranjakku dengan berpamitan pada keluarganya Pak Isman. Tujuan perjalananku selanjutnya adalah Penangkaran Gajah di pedalaman hutan Negeri Antara.
*****
Menjelang sore, kuperhatikan senja dengan cahaya jingga yang sangat indah. Seakan matahari mencoba tidur di balik bukit. Aku yang sedang berdiri di depan gubuk kayu penangkaran gajah, di bawah langit petang menjadi awal cerita hidupku selanjutnya...
---TAMAT---
KEMBALI KE <<< Halaman 1
(Catatan Penting)
Filosofi Randa Tapak merupakan Novel Karya Muraz Riksi yang terdiri dari 2 bagian diantaranya "Bagian 1 Lembah Telaga Mane dan Bagian 2 Negeri Antara".
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
- Instagram Muraz Riksi
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment