Puisi Muraz Riksi "Nyaman Dengan Yang Lain" Puisi Kecewa Seorang Kekasih

Table of Contents

"Nyaman Dengan Yang Lain"
Oleh : Muraz Riksi


Seseorang bisa saja pergi atau bertahan

Bukan karena ia jenuh atau tak punya pilihan

Bertahan karena ia nyaman, 

sebuah rasa yang ada karena hati dan cinta


Cinta adalah perasaan bukan logika

Tak bisa diukur dengan angka

Ketahuilah, seseorang bisa berubah karena sikap

Ego diri boleh saja, tapi jangan lupa kita sama


Untuk apa? Menang dengan penyesalan jauh lebih buruk 

daripada kalah dengan ketenangan


Sering sekali perdebatan itu terjadi

Karena ego dan emosi, kita tidak saling bicara lagi


Lalu nyaman datang dari seseorang di luar kita, kau pun menyesali

Yang terjadi takkan dapat diulangi

Yang pergi takkan kembali


Itulah maksudku, menang dengan penyesalan 

jauh lebih buruk daripada kalah dengan ketenangan


Awalnya kau menang, 

berhasil menyudutkannya 

dengan menghubung-hubungkan semua titik-titik kesalahannya

Membuat dia terbungkam, 

tak dapat memberikan kata-kata penjelasan 

selain kata maaf dengan penuh penyesalan


Seseorang yang tulus mencintai, dia akan selalu mengatakan maaf

Ia sadar, ia juga manusia tak luput dari kesalahan

Hanya karena ego, lupa bahwa hati telah terluka


Saat ia pergi, mencari tempat sepi, duduk seorang diri

Air matanya jatuh sembari berkata

Sudah sejauh ini aku berusaha menjadi seperti yang engkau mau

Tetap saja aku tidak benar di matamu


Kata yang begitu singkat, 

kau ucapkan dengan nada yang teramat pahit, 

begitu pula wajahmu yang datar


Aku harus apa?

Cinta ini adalah bahagia tapi kenapa harus ada luka


Kau kenapa?

Suara lembut dan hangat

Aku sadar ia duduk di sampingku

Tanpa aku menoleh kearahnya

Aku tahu ia sedang menatapku


Cerita dari luka, ia pelan-pelan mengobatinya

Nyaman, lalu perasaan itu berganti sebagai rindu

Hanya ingin temu, lalu bercerita dan tertawa


Kala itu kau baru menyadarinya

Ia yang menyayangimu telah pergi

Awalnya kau menang karena berhasil menyudutkannya

Tapi pada akhirnya 

siapa yang akan larut dengan luka dan penyesalan


Kau cukup sadar, ia sosok yang tak pernah berkata-kata kasar

Dan kau cukup tahu bahwa ia selalu ada untukmu

Namun nyatanya, ia telah nyaman dengan yang lain

Karena luka yang kau berikan, lalu luka itu diobati oleh yang lain

Bireuen, 10 April 2021


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment