Puisi Sumiati "Rindu Dendam" Puisi Para Seniman

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya SumiatiDalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. 


Rindu Dendam

Oleh : Sumiati


Kerinduan yang bersemayam

Dalam relung hati

Tak dapat ditampik

Ataupun

Dipungkiri

Kerinduan yang bersahaja

Akan makna kasih sesungguh nya

Tanpa mengharap balasan

Ataupun

Imbalan

Ketulusan yang tak dapat di nilai dalam angka

Tak dapat dirangkai dalam susunan kata

Hanya dapat dirasa

Tanpa bisa melukis

Bagaimana rupa nya

Ya

Kerinduan yang hakiki

Tanpa basabasi

Namun waktu

Seolah enggan berpihak

Pada kesucian hati

Sebersit luka terus berdarah

Tersulam rapi dalam manis  senyuman

Hingga

Tak ada yang menyadari

Bahwa perlahan namun pasti

Sinaran meredup

Dan kian sayu

Seakan tiada lagi

Asa yang bisa digapai 

Cinta dan dendam

Membuat luruh pada jiwa

Terperangkap dalam dilema hati

Memaafkan namun tak mampu melupakan

Membenci tapi tak sanggup meyakiti

Rindu dendam

Menjadi alunan yang sangat meyakitkan

Bagi hati yang merasakan

Hanya mampu terdiam diantara keramaian

Plg.672021



Mathmod dan Gajah

Oleh : Sumiati


Ini hanya kisah jenaka

Tentang sebuah

Cerita yang tak bermakna

Cuma sekedar celoteh malam

Saat menunggu rembulan ke peraduan

Terkadang hidup ini lucu

Bagai sebuah permainan komidi waktu

Berputar terus berputar

Tanpa tahu diporos mana sebuah titik awal

Ini cerita ku

Tentang sebuah dongeng curhatan hati

Aku bercerita

Bukan meminta sebuah pembenaran atas laku ku

Tapi

Bukan pula

Meminta sebuah vonis pada tutur ku

Opini mu terlalu jauh memaknai setiap kalimat ku

Jujur aku jadi binggung harus marah atau tertawa

Saat tahu

Bagaimana cara pandang mu tentang semua cerita ku

Kubilang kau salah

Tapi itu pikiran mu

Itu hak mu

Kubilang kau benar

Tapi tak masuk dalam cara pandang ku

Sudah lah

Daripada aku pusing berpikir tentang salah atau bener lebih baik ku tidur

Dan semoga aku dapat bermimpi indah

Padahal inti utama dari semua cerita hanyalah tentang

Mathmod dan gajah

Walau mempunyai paras yang sama

Namun mereka hidup pada jaman yang berbeda

Mathmod hidup di jaman batu yang belajar dari kata keras nya  perjuangan

Dan gajah pun hidup dijaman Milenia yang semua bisa ajarkan dengan perjuangan penuh kelembutan dari seorang pawang

Ini hanya goresan usang

Jangan diambil perasaan

Karena bila perasaan telah diambil dan hilang

Kita hanya jadi robot bernyawa

Wkwkwkwk

Plg.672021


***
Demikian puisi karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran

Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basii

Post a Comment