Puisi Dicky "Suara Kaum Setempat" Kumpulan Puisi Para Seniman
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Dicky.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Ternyata Abadi
Yang Fana
Oleh : Dicky
Mendung
tampak akan hujan
Hujan
menjatuhkan serpihan kenangan
Waktu itu
hari yang biasa
Mungkin
terkesan Indah
Atau indah
pada waktunya
Percikan
bunga menghiasinya
Tentang
kebersamaan
Yang kuingin
dengan perempuan
Perempuan
yang harus dia dan hanya dia
Feelingku
meraba dia akan kumiliki dengan konsisten dan abadi.
Sialan!!
Pevita
Pearce, Luna Maya, Bulan sutena
Sudah
kuabaikan karena dia
Namun
kecelakaan mengalahkan kehokian
Ternyata
memiliki mu itu fana
Tetapi cinta
mengabadikan dengan seksama
Suara Kaum
Setempat
Oleh : Dicky
Wahai
pejabat pemerintah yang terpilih
Oleh suara
rakyat yang merintih
Soal korupsi
sudah tak asing lagi
Masyarakat
terombang ambing dinegri sendiri
Apa semua
kurang?
Entah apa
yang merakuskan bangkai yang bernyawa itu?
ujar para
kaum yang katanya makmur dan sentosa
Iman telah
kalah oleh nafsu birahi pada kekuasaan
Persetan
dengan masyarakat setempat
Yang penting
kasus terselamatkan dan nikmat
Hilangnya Sebagianku
Oleh : Dicky
Entah
darimana kumengawali
Kurasa tak
berarti lagi
Cahaya diri
mulai terbenam
Diriku sudah
tak bergairah lagi
Kacau balau
tak bisa kusudahi
Ini hanya
halusinasi
Yang
menyiksa sebagian hati
Namun Dibuat
Takut oleh pikiran
Dibuat lelah
oleh rasa
Dibuat
mengeluh oleh keadaan
Terpaksa
tertawa di muka dunia
Haha..
Rendah aku
rendah saat itu
Mau
bagaimana aku?
Memaksa
merasakan pemikiran
Dan memaksa
memikirkan perasaan
Mungkin
telah kukubur diriku sendiri
Bagaimana?
Ini hanya
halusinasi!
Semoga cepat
tersudahi
***
Demikian puisi karya Dicky yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment