Puisi Rita Mayasari "Surga Kecil Di Senyuman Ibu" Puisi Para Seniman

Table of Contents

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi cinta romantis karya Rita Mayasari

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.

Profil singkat penulis :
Facebook Rita Mayasari
Instagram Rita Mayasari

Sumber Foto : pixabay.com


SURGA KECIL DI SENYUMAN IBU
Oleh : Rita Mayasari


Seorang gadis kecil dengan bantal basah bersimbah air mata..

Belajar kuat dari kelemahan..

Belajar berdiri saat dijatuhkan..

Ingin menyerah ketika ditiup angin kencang, padahal badai belum pernah singgah..


Lelah mendekap erat harapannya yang lunglai..

Keimanan yang berkali-kali mati suri perlahan kehilangan cahaya dari do'a yang mulai tenggelam ditelan hitamnya amarah dilautan keputusasaan..


Namun Tuhan tak diam..

Tuhan merangkul sang gadis dengan perantara yang kerap ia lewatkan begitu saja..

Seakan tak terlihat oleh matanya..


Ketika semua harapan telah sirna, jangan pernah lupa..

Meski kau ragu pada kekuatan do'amu, percayalah jika masih terukir senyuman ibu untukmu, munajatnya tentangmu tetap menembus langit..


Biarkan seisi dunia membencimu, ikhlaskan..

Jangan buang waktumu hanya untuk air mata tanpa berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri..


Simpan cintamu untuk dia yang merelakan nyawanya demi nyawamu..

Jangan memberi seluruh hati bahkan hidupmu pada siapapun yang justru membawamu ke dasar jurang kehancuran..

Tataplah surga kecil disenyuman ibu, sebelum surga memanggilnya..

Tanjungpinang Kepri, Rabu 28 Juli 2021


***
Demikian puisi karya Rita Mayasari yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment