7 Kumpulan Puisi Cinta Tak Kenal Musim Karya Penulis Indie
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya para penulis indie.
Puisi ini dikutip dari FB pada sebuah Grup Puisi, karenanya jika teman-teman ingin mengenal sosok penulis maka cukup klik pada nama penulis di bawah ini.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
(BUKAN) HANYA SYAIR ORANG YANG TERBUANG
Karya : Yai Baelah
Aku tak hendak apa-apa
Aku hanya menuliskan apa yang kupikirkan,
memikirkan apa yang kutuliskan
Ini (bukan) hanya syair dari orang yang terbuang
Tak penting kecuali hanya untuk menjadi tenang
Sebagai penerang dan pengingat jalan pulang
Tulisan sekedar pikiran tanpa ambisi
Perkataan sekedar inspirasi tanpa emosi
Berkelakar tak lebar tak sampai nyasar
Ini pelajaran, bukanlah keluhan tidak pula gamang
Ada yang gelap ada yang terang ada yang remang
Hanya yang beruntung yang akan datang
Ini hanya untuk diri dan diri
Diri yang hendak kembali tak ingin lari
Diri yang belajar atau diri yang tidak belajar
Yai Baelah, 27 Juli 2017
KECANTIKAN HIPNOTISKU
Karya : ARPANDI H L GAMARA
Saat air hujan menggambarkan kedinginan
kaulah bunga kehangatan dengan kelembutan
Meski tangkaimu duri tuba mematikan
Akan ku lukai tanganku menarikmu di pelukan
Ketika guntur menyadarkanku dari lamunan
Ia memarahiku dan berkata dalam rintikan
Bahwa kau adalah kilat listrik pembunuhan
Tapi bagiku kau kilat kilatan kebahagiaan
Meski kilatan, gemuruh langit, banjir dikumandangkan
Ku angga air bah ini anugrah dari tuhan
Bahkan diriku akan ikut kutenggelamkan
Tenggelam padamu dalam dekapan
Udara dan tanah dapat menyentuhmu
Mengapa ada pengecualian untukku
Cahaya dan rinaipun menyentuhmu
Kenapa ketidakadilan menyertaiku
Mungkin cahaya, air dan udara yang di hirup
Mereka kan bersamamu selama kau hidup
bagiku menyertaimu dalam hidup belum cukup
Bahkan aku ingin bersamamu setelah akhir dari hidup
Aku ingin jadi udara penjaga kehidupanmu
Kaulah cahaya harapan di hidupku
Inginku jadi tanah matipun mendampingimu
Semoga harapmupun demikian menyertaiku
ARPANDI H L GAMARA
SAMRINDA 10 AGS 2021
CERMINAN
Karya : Ryan Anggapraja
Duhai saudariku
izinkan aku sedikit menasihatimu
tentang perkara mencari suami
agar kelak tak patah hati
Sungguh, Tuhan telah menampakan
calon suamimu dimasa depan
ia dapat engkau lihat
dengan cerminan yang terlihat
Lihatlah! bagaimana perlakuannya
terhadap ibu tercintanya
jika penuh cinta dan menghargai
pasti kan berlaku terhadap istri
Namun, jika buruk perlakuannya
melawan, menyakiti perasaan ibunya
jangan salahkan bila datangnya waktu
ia melukai hatimu yang rapuh itu
Coret! hapus lah sudah dari daftarmu
lelah engkau mencintainya
bila tak ada rasa cinta terhadap ibunya
bagaimana bisa mencintai istrinya.
-Ryan Anggapraja-
Parahyangan, 10 Agustus 2021. 12.29 AM
Cinta Tak Kenal Musim
By ristyowulan
Saat musim gugur .
Ku kabarkan kepada angin...
Cinta ku tak kenal musim...
Biarkan bunga cinta tetap
Bermekaran di ranting hati ku....
Di saat bunga yang lain...
Kau sapu bersih....
Di pohon musim.
Aku kan setia pada janji hati....
Di hamparan bunga musim gugur....
Aku tersenyum...
Memandang bunga bunga cinta ku
Masih mewarna dihati..
Tak kan layu
Dan terjatuh ke tanah..
Madiun 10 Agustus 2021
Mawar Gunung
By ristyowulan
Mawar gunung..
Cantik tumbuh dibebatuan menjulang...
Berteman nyanyian sunyi...
Dia bermekaran..
Menanti kehangatan mentari...
Saat kabut menghilang ...
Menunggu senja ...
Bersinar keemasan..
Yakin nya kesendirian terobati..
Mengenang sebentar malam gelap
Memagut...
Sunyi alam...
Berhiaskan bintang.
Madiun 10 Agustus 2021
RINTIHAN WANITA
Karya : Ryan Anggapraja
Cinta
tak terdengarkah tangisanku?
merengek bagai balita
berharap engkau yang ku cinta
menatapku walau sekejap mata
Sadis, sungguh engkau tak beretika
mengiris hatiku yang terluka
tak nampak kah perbuatanku untukmu?
hanya untuk yang ku cinta
Cukup sudah aku menantimu
menghancurkan waktu yang membeku
lelah kutunggu perhatianmu
yang tak kunjung membalas cintaku
Ah, aku menyesal mencintaimu
membuang-buang waktu hidupku
jika ku tahu akan begini
tak akan ku tampik yang menghampiri
-Ryan Anggapraja-
Parahyangan. 8 Agustus 2021.
TERLENA
Karya : Een Dunk
Seribu mata buta dalam Lena,
Ujud pesona gagah para raja-raja
Menoleh sebab dan akibat
Tak tentu mampu untuk melihat
Siul-siul para pengucil
bangga dalam laku yang bathil
Lega penat buatku terjaga
Resah jiwa tak lagi penguasa
Pungkir lembam dalam kikir
Juluk mongkar nangkir
jasad Lena bujuk rayu
hasrat makin menggebu-gebu
Lepas dosa dalam raga
Siapa saja harus bertanya
Seleksa dalam buai
Embusan angin melambai
Sujud mintalah ampun
Budi yang makin menurun
Dalam pagi;
Pekanbaru, 10 Agustus 2021
***
Demikian puisi yang dikutip dari FB pada sebuah Grup Puisi untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment