3 Puisi Kehidupan Tentang Tempatku Kembali Puisi Pendek Puisi Muraz Riksi Seniman Bisu

Table of Contents
Puisi Sampah Kata Seniman Bisu


Seribu Judul

~ MurazRiksi ~


Dan katanya hidup harus punya tujuan. Lalu bagaimana dengan impian?

Katanya tujuan adalah cuan, lalu impian adalan jalan mencapai tujuan.


Kiranya demikian maka baju adalah duniamu...

Cawan Kupi, 26 Sept 2021



PENGEMBARA ANGIN

MURAZ RIKSI

Tertiup ranting tua itu

Daun-daun kuning beterbangan

Jatuh menghantam tanah

Dan sebagian disambut oleh alang-alang


Dia ada di dalamnya

Memperhatikan satu daun kuning

Mencoba untuk mengambilnya

Lalu daun itu kembali diterbangkan angin


Bukan saja mengalir tapi ikut membaur

Mencari ranting,

Tempat ia dulunya bernaung

Dengan semua perasaan yang tertanamkan


Tanpa peduli

Ranting itu tak lagi menginginkannya

Daun kuning tetap saja mencarinya

Meski ada ranting lain yang menantinya

Mencoba menjaga dengan tulusnya


Hanya menatap,

Sebab akulah pengembara angin

diantara ranting yang menjatuhkan

Juga ranting yang mengharapkan

Sebuah kisah yang cukup membingungkan


Mencari yang tak mencari

Dan berlari dari yang mendekati

Daun kuning, kau akan selamanya terombang-ambing...

Bireuen, 24 September 2017



"Tempatku Kembali"

Karya : Muraz Riksi


Aku pernah dengar, rumah adalah surga

Tempat memanjakan kasih sayang dan tawa

Yang jauh dari cacian dan keluhan

Tempat berteduh bagi jiwa-jiwa yang kesepian

Ternyata semua perasaan itu

Hanyalah sebuah hayalan


Yang biasanya ada dalam Film-Film Islami

Atau dalam keluarga yang menjunjung tinggi Iman dan Taqwa

Haruskah kebahagian itu dinilai dengan materi

Ataukah keberlimpahan uang yang menemani?

Sayangnya Iman hanyalah buih-buih mimpi

yang bersematkan kesedihan hati


Kala aku ingat umur ini

Akan aku isi tas dengan seribu janji

Dan merangkak pergi untuk mencari rezeki

Lalu kembali dengan, membawa bukti...

Bireuen, 08 Juni 2016


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment