Puisi Santos Lubis Tentang Walau Habis Terang Puisi Cinta Penuh Makna Mendalam

Table of Contents


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Santos Lubis

Di bawah ini tersedia daftar isi puisi yang akan memudahkan untuk melihat dan membaca lebih banyak puisi karya Santos Lubis lainnya.

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.

Profil singkat penulis :
Facebook Santos Lubis 
Instagram Santos Lubis
Youtube Santos Lubis

Puisi Sampah Kata Seniman Bisu
Sumber Foto : pixabay.com


"Walau Habis Terang"

-Santoslbsdcarlos-


Aku telah berusaha menahan segala hal buruk itu terjadi.

Walau aku tau itu tak akan pernah aku sadari.

Namun, itu telah terjadi? dan aku telah mengerti.

Aku hanya bisa diam dan tak bisa Pergi.


Walau sakit itu membuat aku bersedih.

Walau semua terasa begitu kecewa.

Namun, aku tak bisa pergi dan berlari.

Aku hanya bisa bangkit dengan segala luka, yang telah kau cipta.


Ya! Aku memang seseorang yang buruk dalam hidupmu.

Setelah kau ciptakan segala rasa yang pernah ada.

Lalu kau pergi dan mengatakan bahwa aku bukan pilihanmu.

Cukup sudah!! Kedatanganmu hanya sebuah cerita belaka.


Biarkan aku tenang Dengan perasaan yang tak pernah ada kumiliki.

Pergilah! Kalau semua memang pilihanmu.

Anggap semua hanya mimpi.

Bahwa aku hanya seseorang yang berwujud palsu dalam kisahmu.


Lupakan aku, jangan ingat aku.

Aku akan tetap tenang.

Walau aku pernah jadi cahaya terang.

Hingga akhirnya semua seperti awan gelap yang tak mengenal siapa pencipta sesungguhnya.

Semarang, 28-09-2021


***
Demikian puisi karya Santos Lubis yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment