7 Puisi Cinta Pendek "Hati dan Rindu, Aku Bodoh" Puisi Muraz Riksi Seniman Bisu

Table of Contents
Puisi Sampah Kata Seniman Bisu

"Bunga Yang Mekar"

Karya : Muraz Riksi


Senyum indah menghiasi wajah

Kecerahan hati menanamkan kisah

Inginku lukiskan nan merah

Mewarnai catatan-catatan berkah


Hitam yang menutup mata

Sesat buta merasupi kata

Melewati hasrat ingin bercerita

Menikmati semua yang sedang nista


Halusinasi pikiran belaka

Merajut lembut benang-benang sutra

Bagaikan selendang

Terbang melintasi samudra....

Bireuen, 27 Agustus 2015



"Hati & Rindu"

Karya : Muraz Riksi


Cinta...

Semerbak rasa yang mengaliri jiwa

Meneteskan kerinduan yang terukir dalam air mata

Ketulusan hati yang memekarkan keindahan hidup

Mengharumkan kasih dalam duka


Rindu...

Takkan goyah dengan bisikan

Kala kepercayaan akan hatinya

Melayari waktu menuju impian

Merintiskan alunan kehangatan

Dalam kehampaan cerita...

Bireuen, 01 September 2015



"Terus Berharap"

Karya : Muraz Riksi


Siapaun itu,

Cukup saja jadi tanyaku

Ini bukanlah waktu yang tepat

Meskipun aku telah berusaha untuk selalu tepat waktu


Biarkan sunyi yang menjadi temanku

Walau saat ini semuanya telah berlalu

Menghilang dalam hembusan debu

Mungkin diujung jalan ada secercah harapan

Yang sedang menunggu untuk sebuah dekapan...

Bireuen, 22 Oktober 2015



"Peluhnya Rindu"

Karya : Muraz Riksi


Aku lelah,

Terjatuh dalam peluh

Seperti apapun, tetaplah aku manusia

Yang tak kuasa pada rasa rindu


Aku terjaring perasaannya

Saat ombak-ombak senyum cantik menatapku

Aku memang tak sebegitu mengenalnya

Namun hatiku menetap pada asa-asa pilu


Aku telah jatuh hati dengannya

Dengan harapan membangun hidup

Membangun cinta dengan keping-keping doa

Mengharapkannya menjadi bagian dari cerita indah hidupku


Peluhnya rindu, aku datang memintamu

Menginginkanmu menjadi matahari

Yang menyinari hari-hari lelahku

Akulah lelaki yang ada dalam mimpimu...

Bireuen, 04 Februari 2018



"Sungguh Pahit Kopi Malam Ini"

Sajak : Muraz Riksi


Aku indra,

Setiap malam aku dalam pencarian

Mencari Khanza dalam alam mimpi

Ku harap dia sedang memikirkanku


Seperti aku yang sedang gila oleh kesepian

Wahai malam, mengapa kau tak turunkan hujan

Sehingga aku dapat menangis diantaranya

Meski pahit ini harus ku seruput

Tetap saja sepi ini tak larut


Wahai sepi, kenapa kau menepi atasku

Bila saja aku putuskan rindu

Tentunya temu adalah dirimu

Akulah indra, sang kopi tanpa gula...

Bireuen, 15 Februari 2018



"Aku Bodoh"

Karya : Muraz Riksi


Percaya dengan ucapan manismu

Menerima semua perlakuan darimu

Tentang engkau yang berpaling dengannya

Tentang engkau yang jalan dengannya


Dengan mata ini aku melihatmu

Dengan hati ini aku merasakan sakitnya

Namun aku masih pura-pura tentang tidak ada apa-apa

Aku bodoh terlalu mencintaimu....

Bireuen, 15 Desember 2015



“Merajut Hati”

Karya : Muraz Riksi


Telah terkoyak

Pecah belah bagaikan kaca jendela

Yang dilempari batu

Keping-keping kaca berhambur di lantai tak bernoda


Datang dan pergi

Waktu yang silih berganti

Belum pernah ku temui dan ku percayai lagi

Sedari ku benci pada perasaan hati


Bukan seumpama matahari

Adanya sepi yang tidak lagi merindui

Seketika malam datang menghampiri

Mengajakku berdiskusi tentang bangunan mimpi


Dalam sepi-sepi yang tak ku pungkiri

Rajut, menjahit kepingan rasa

Merekatkan kaca dengan batang jendela

Begitulah perasaan itu datang lagi


Dari wajahnya

Ku dapati kembali senyum yang menggoda

Menebarkan rasa menggetarkan hati

Ku ingin perasaaan ini terlukis abadi

Dalam ikatan yang nantinya diridhai…

Bireuen, 14 Mei 2018


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment