7 Puisi Pendek Tentang Patah Hati "Kepergian Yang Tertunda" Puisi Muraz Riksi Seniman Bisu

Table of Contents
Puisi Sampah Kata Seniman Bisu

“Saat Terjaga”

Karya : Muraz Riksi


Pagi sudah tiba,

Kenapa rindu masih berlabuh dalam sadarku?

Begitu juga dengan mimpiku

Kehadiranmu adalah inginku


Sejenak memberi salam

Dalam doa namamu ku abadikan

Diantara gelap malam

Kaulah arti keindahan


Akan ku genggam erat perkataan

Untuk terus dapat bertahan

Karena bagiku, hanya kau yang jadi impian...

Bireuen, 20 Maret 2016



“Rasa Rindu”

Karya : Muraz Riksi


Semberawut wajahmu

Senada dengan detak rinduku

Cinta datang menghampiriku

Dia bertanya kepadaku

Apakah engkau mampu mempertahankan rasanya?


Hampa dan mendung suasana hidupku

Kala senyummu tak mewarnai hariku

Hanya tetesan air mata yang menemaniku

Haruskan aku melawan kerasnya sepi?

Bila tentangmu semu bagaikan mimpi…

Bireuen, 04 Maret 2016



"Kesunyian Malam"

Karya : Muraz Riksi


Sunyi bagaikan malam tanpa cahaya bulan

Kala rasa yang merajut hari-hariku

Meninggalkan kisah diantara mimpi-mimpiku

Saat pagi menyadarkanku

Hanya waktu yang telah pergi dan berlalu

Hati yang takkan layu dan mata yang tertutup malu

Dimana aku harus mencarinya?

Untuk melepaskan kerinduanku kepadanya

Langit biru atau hijaunya alam

Pertanyaanku ketika berdiri di atas puncak kehidupan

Sejuta pesona terus merona di ujung malam

Nestapa fikiran dalam kekosongan

Akan kepastian pada sebuah jawaban...

Bireuen, 14 Februari 2016



“Diriku Hanya Mampu Bercerita”

Karya : Muraz Riksi


Pengelana tetaplah pengelana

Meskipun dia sudah punya nama

Laksana kuda yang tak bertuan

Terus mengarungi seribu jalan


Perkataan hanyalah perkataan

Kala asa tak jadi impian

Akankah hati dapat dipercaya

Ataukah hanya ucapan semata


Bila halnya ada kebaikan

Engkaulah akhir dari tujuan…

Bireuen, 19 Maret 2016



“Waktu Adalah Jalanku”

Karya : Muraz Riksi


Waktu, engkau tak seperti dulu

Tidak pula engkau menemani kesendirianku

Saat tetesan kesedihan mewarnai hariku

Waktu, banyak hal telah engkau berikan untukku

Namun kau lepaskan mimpiku

Haruskah ku tinggalkan semua tentangmu?


Bila sejenak mengingat, engkaulah jalanku

Jalan panjang yang membentang usiaku

Tak tentu arah, aku terus berlabuh denganmu

Tak jua kau tentukan masa hidupku


Dalam semak belukar, kau ajariku

Hidup tidak seperti angan-angan

Bukan pula berhenti pada keinginan

Namun mendayung dan mengikuti ujian...

Bireuen, 26 Maret 2016



"Berandai-Andai"

Karya : Muraz Riksi


Saat tinta hati ini melukiskan satu cerita

Ia yang tak bersuara dan hanya terdiam bisu

Suaranya selalu membuatku rindu

Bias wajahnya yang begitu lugu

Aku gemetaran saat berdiri di dekatnya

Dialah cerita yang terus diriku ingin tuliskan

Menatapnya saja aku sunggguh malu

Karena dirinyalah arti cinta untuk hidupku...

Bireuen, 29 Juli 2016



 “Kepergian Yang Tertunda”

Karya : Muraz Riksi


Aku hanya tangga menuju lupa

Saat hati pernah terbesit luka

Ketika sakitnya terus menderai air mata

Hingga jalan itu kembali terbuka


Sesal,

Engkau sesal dengan apa yang dikata

Terlanjur,

Engkau terlanjur bercerita


Karena keterbatasanmu untuk menyapa

Engkau belum sedikitpun memberiku rasa

Bila pengorbananmu sebatas kata-kata

Jangan salahkan aku untuk pergi dari hidupmu

Sebab engkau sendiri tak mau hadir dalam hidupku...

Bireuen, 06 Agustus 2016


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment