7 Puisi Pendek Romantis "Keyakinan Hati Perempuan Bersajadah" Puisi Muraz Riksi Seniman Bisu

Table of Contents
Puisi Sampah Kata Seniman Bisu

"Nestapa Rasa"

Karya : Muraz Riksi


Pagi terasa indah begitu saja

Entah ini anugerah atau cerita belaka

Hati yang berkeyakinan pada dia

Akan selalu bertahan dalam segala goda


Pagi terasa indah begitu saja

Sesaat baru terlahir dalam nyata

Bersama seorang peri

Yang selama ini datang dalam mimpi


Wajahnya kini telah ada

Dia yang selalu ku sebut dalam doa

Akan ku simpan dan jaga sepanjang masa

Karena ku tau, inilah awal mula perjalanan bahtera...

Bireuen, 15 Desember 2015



"Mungkin Hanya Satu Bintang"

Karya : Muraz Riksi


Dia yang jauh dari jutaan bintang lainnya

Namun akan selalu bersinar

Cahayanya yang kecil terus merona

Tidak semua mata dapat menatapnya

Tidak semua suara terdengar olehnya


Hanya kedalaman hati yang dapat merasakan sosoknya

Ia hadir dalam jiwa-jiwa yang sepi

Mungkin saat aku telah berada di alam mimpi

Di sebuah tempat yang hanya ada aku dan kamu

Di ujung pulau kita membangun tenda


Dengan api unggun yang terus menyala

Menatap langit yang luas

Dan melihat bintang-bintang bercerita

Tentang kita dan juga mereka...

Bireuen, 21 April 2016



"Perempuan Bersajadah"

Karya : Muraz Riksi


Di bawah sudut langit aku menatapmu

Menyisiri jalan mencari jejakmu

Antara ada dan tiada dalam benakku

Haruskah aku bertanya-tanya untuk menemukan jawabmu


Engkau tutup malu wajah ayu

Tersenyum kecil dalam hatimu

Aku tak ingin engkau jadi pandangan

Seribu mata melihat dirimu


Aku tak perlu pujian kecantikan

Dari setiap tepian perjalanan

Aku hanya butuh kesetiaan

Untuk menerima segala kekurangan


Aku tak butuh auratmu yang berceceran

Yang aku inginkan hijabmu menutupi badan

Kesegaran hidupmu yang engkau persembahkan

Pada lelaki yang menjadi imammu dikemudian


Wahai engkau perempuan bersajadah

Kemana pun engkau pergi selalu teringat akan ibadah

Sungguh engkaulah doa yang ku tadah...

Bireuen, 24 Desember 2015



"Pelabuhan Senja"

Karya : Muraz Riksi


Ingin ku tatap kerinduan itu

Bila diam bisu ialah temanku

Cahaya jingganya menyapa sang waktu

Seakan memberi kabar kepada hatiku


Diantara awan-awan kelabu

Aku menatap jauh kedalam ruang waktu

Biarlah mataku yang dapat melihatmu

Biarkan hatiku yang memiliki namamu


Senja, selepasmu pergi

Jiwanya tetap merindu

Di ujung pelabuhan malammu

Alam akan setia menunggu...

Bireuen, 31 Juli 2016



“Lukisan Senja”

Karya : Muraz Riksi


Aura senja yang begitu memanjakan mata

Semua keindahan yang mewarnai lukisan semesta

Tatkala hati memahami arti bahagia

Maka dimanapun akan kau temui cinta


Senja yang begitu merona

Pintu langit terbuka dengan indahnya

Seakan mengajarkan tentang kebaikan

Selalu memiliki cahaya untuk menerangi kegelapan


Aku dapat menemukan inspirasi

Aku juga dapat menulis isi hati

Namun waktu telah mengakhiri pertemuan

Hanya tetesan rindu yang ia titipkan


Berapa kalipun aku memimpikannya

Semua itu tetap saja berlalu

Saat engkau memilih pergi mencari keramaian

Aku memutuskan pergi menemui kesunyian


Saat engkau tak lagi memberi kabar

Aku hanya diam hingga engkau sadar

Kala impianmu sudah memudar

Siapa yang akan mengerti

Walaupun banyaknya memberi

Belum tentu juga ia akan peduli...

Bireuen, 19 Agustus 2016



“Keyakinan Hati”

Karya : Muraz Riksi


Engkau tanyakan keyakinan hati

Saat ku sebut namamu dalam doaku

Aku akan memupuk harap yang pasti

Merawatnya dengan ketulusan suci


Sebiru langit di atas samudera

Pesonanya sehijau khatulistiwa

Bagaikan air mata yang menetes dalam luka

Menjadi penawar asa dalam duka


Engkaulah bunga yang mekar dari alam

Warnamu telah menyinari ruang-ruang kelam

Harum senyummu membuatku semakin tenggelam

Kala janji kita suatu malam...

Bireuen, 14 Januari 2016



"Engkau Yang Ku Cari"

Karya : Muraz Riksi


Malam yang kian mendekati fajar

Kala dalamnya rasa yang terus mekar

Bila jarak dapat menghentikan getar

Sungguh raga akan terkapar


Senyum lembut sang bidadari negeri

Sosok anggun sang permaisuri

Engkau yang lahir di tanah pertiwi

Telah terikat janji sampai tua nanti


Elok suaramu laksana puisi

Telah mengais seorang pemuda yang penuh ambisi

Jalan menuju rumahmu tak terasa sepi

Saat rindu mulai mengusik hati


Engkau yang berwajah puteri

Langkah yang tertatih akan ku lewati

Terjalnya gunung akan ku daki

Untuk mendapatkan tulang rusuk ku kembali…

Bireuen, 16 Januari 2016


***
Demikian puisi karya Muraz Riksi yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment