Puisi Sumiati "Topeng Bopeng" Kumpulan Puisi Penulis Indie Sampah Kata Seniman Bisu

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya SumiatiDalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. 

Sumber Foto : pixabay.com


SUNYI
Karya Sumiati


Menanti tanpa tahu siapa yang dinanti

Menunggu tak mengerti apa yang ku tunggu

Hanya nyanyian alam

Pelipur gundah ku


Gemericik air dendangkan soneta resah ku

Sepi

Sunyi

Kini semua pun telah pergi

Desiran angin pun

Kini tak lagi berbisik

Kebisuan kian mencengkram

Hanya dinding dingin jadi sandaran

Melabuhkan hati yang penuh kehancuran

Tapi ini salah siapa

Tidak

Ini bukan salah siapa-siapa.

Semua adalah karma ku

Akan arogansi pada hidup ku

Semua pergi

Terkalahkan oleh keangkuhan jiwa ku

Semua menjauh

Terhempas oleh ambisi palsu ku

Terkulai

Lelah jiwa pada sesalan di batas perjalanan

Tak ada yang abadi kawan

Semua hanya hiasan penuh kefanaan

Hanya ketulusan

Membuat mereka tetap meyayang

Walau tak ada apapun lagi yang jadi pandangan

Renung ku dalam sunyi

plg19817



AMARAH
Karya Sumiati


Kebisuan malam membuat aku terpaku

Pada remang kehidupan

betapa tertatih aku melangkah

Dalam letih nya jiwa

Ingin aku berteriak

Namun nurani ku melarang

Maka aku terus  mencoba membisu

Memasung hasrat yang terasa kian merontah

Tapi sampai kapan aku mampu bertahan untuk terdiam

Bila terus kau gerus dengan gesekan emosi

Dalam bayang - bayang keangkuhan yang kau pamerkan

Karena dirimu merasa lebih hebat dari insan lain ya

Meyedihkan

Dirimu kawan

Kau anggap dirimu paling berjaya padahal kau belum menjadi apa -apa

Aku hanya bisa tertawa melihat semua yang kau lakukan

Sambil memendam segala hasrat

Dan emosi yang terus mengelora

Namun jangan

Kau terus bermain bunga api diatas tumpukan jerami kering yang telah tersiram minyak

Karena dinding kesabaran bisa juga roboh dan runtuh

Sebab batas kesabaran dan emosi itu lebih tipis dari kulit ari

plg.1982021



REMANG BAYANGAN
Karya Sumiati


Tersayup dalam derap

Terasa langkah kian menjauh

Namun

Tak tahu diujung apa

Hasrat dicari

Semangat

Ya

Hanya punya semangat

Penompang gairah

Terus melangkah

Walau tak tahu tujuan arah

Bimbang

Maaf kawan

Ini bukan kebimbangan

Tapi ini perang diri

Melawan nafsu dan segala ambisi

Agar tidak gila ditelan emosi

Bila logika akal terkalahkan oleh rentak ilusi

Remang bayangan

Di ujung nalar

Kala kasih dan obsesi sulit dibeda

Antara nafsu dan cinta saling berebut dalam tahta jiwa

Tinggal nurani yang akan bertanya

Masihkan kita pantas disebut insan beradab

Bila rasio hati dan iman  telah tersesat di belatara dunia

Dan terkalahkan oleh keserakahan

Dan ketamakan

Tak perduli

Walau berdayung diatas telaga keringat darah

Dari mereka kaum terlupa

Plg.2082021



TOPENG BOPENG
Karya Sumiati


Panas mebakar bumi

Dibawa langit kumelangkah

Dalam derasnya

Keringat jiwa

Pada keletihan tak terkata

Ku hanya hanya insan biasa

Tak luput dari cela dan salah

Tapi itu bukan alasan

Untuk kau hina

Karena hidup mu

Tak lebih sempurna

Atau

Lebih mulia

Cantikmu hanyalah topeng

Untuk

Tutupi bopeng

Di wajah munafikmu

Plg.2282016



SUARA HATI
Karya Sumiati


Nyanyian sumbang tentang kehidupan

Bergema pada ruang dalam runggu tak bernada

Kesunyian merasuk jiwa

Tanpa suara

Terdiam

Namun bukan terbungkam

Hanya hati sedang memilah

Disisi mana kaki

Melangkah

Saat dilema

Merasuk

Memasung jiwa

Hingga panca indra seakan mati

Terhanyut dalam pusaran nyata dan ilusi

Ya

Buram tertutup kabut kesuraman

Kala mata tak bisa lagi menuntun bibir untuk berkata hitam atau putih

Maka hanya nyanyian hati yang jadi pedoman

Irama apa yang akan didendangkan

Diantara pusaran irama tak bernada

Plg.2982021


***
Demikian puisi karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment