17+ Puisi Cinta Puisi Romantis Puisi Kecewa Singkat "Cinta Pertama" Puisi Jendra A.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan Puisi Kecewa Singkat karya Jendra A.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
Facebook (Jendra A.) Zyandra Rizky
"KAU
BUNUH AKU PERLAHAN"
Karya Jendra A.
Meskipun kau
diam seribu bahasa
namun bahasa
tubuh tak bisa kau sembunyikan.
Walaupun tak
pernah ada kata cinta terucap dari bibir mu
Ku tau cinta
mu suci untuk ku.
Sering kali
kau sembunyikan tetesan air mata balik senyuman mu.
Kau terluka
oleh sikap ku yang terkandang di luar naluri ku
Apakah kau
tau?
Sikap diam
mu, menyiksa batinku.
Kau hukum
aku atas kesalahan yang tak ku mengerti.
Aku tak
mampu membaca fikiran mu
Ku tak peka
tentang semua perasaan mu
Kau buat ku
serba salah
Terkadang
kau terluka karena kesalah
fahaman yang
kau ciptakan.
Kau bermain
dengan fikiran mu
tanpa
melihat kenyataan.
Tahukah kau?
Antara benci
dan cinta jaraknya begitu tipis.
Sebesar
apapun cinta mu
lambat laun
akan terkikis habis
Yang tersisa
hanya kebencian.
Sikap mu
menyakitiku.
Perlahan
membunuh cinta ku.
Mematikan
rasa yang ada diantara kita.
Cikarang, 29
Desember 2020
"BUNGA
MALANG"
Karya Jendra A.
Ketika cinta
bersemi layak nya Bunga di musim semi.
Indah
berseri menawan hati..
Kumbang
datang silih berganti.
Diantara
bunga yang bermekaran.
Kau pilih
bunga idaman hati.
Kini bunga
kayu di tangan.
Tak seorang
pun merasa kasihan.
Malangnya
nasib bunga idaman
Terbuang
sia-sia tanpa belas kasihan.
Bunga
merintih dalam jambangan
Mengenang
nasib yang malang.
Selagi mekar
di sayang-sayang
Setelah layu
tak di acuh kan.
Bahkan
dibuang.
Begitu kejam
sikumbang jalang
Kau hisap
madu lalu terbang
Kau
menghilang
Tak perduli
nasib bunga yang malang.
Bunga
merintih siang dan malam.
"CEMBURU"
Karya Jendra A.
Ada rasa
yang tak biasa menyeruak di dalam dada.
Terasa sakit
menyiksa menyesakkan dada.
Menggoreskan
luka yang menganga
Menimbulkan
kebencian diantara kita.
Kau sulut api
membakar jiwa
Hingga cinta
hangus terbakar tanpa sisa.
Mengapa ada
cinta, bila hanya ada air mata dan siksa.
Mengapa kau
tanam cinta jika akhirnya kau renggut dengan paksa.
Ku tak mau
mengenal cinta
kalau hanya
menuai luka.
Ku tak sudi
menahan sakit karena cinta yang tak bermutu.
Ku buang
cinta mu seperti ku buang rasa sakit ku.
Percuma kau
datang lagi
Cinta ku
telah mati
Kupikir
cinta mu suci
Ternyata
hanya seujung kuku
Kukira cinta
mu hanya aku
Ternyata aku
kau tipu.
Dengan
rayuan maut mu kau jebak Cinta ku.
Kau pasung
jiwaku hingga hidupku
terjerat
belenggu cinta mu.
Entah mantra
apa yang kau beri
Hingga hidup
ku tak berarti
Kini aku
bebas dari belenggu cinta mu
Bagai burung
terbang bebas di angkasa
Menghempas
kan semua rasa kecewa yang menyesakkan dada...
"CINTA
PERTAMA"
Karya Jendra A.
Surat cinta
yang telah usang
Masih
tersimpan rapi dalam ingatan
Bait puisi
yang memuja
Kata cinta
nan manja
Masih jelas
terbaca.
Masa itu
telah berlalu
Seiring
langkah yang menjauh
Tapi
kenangan itu tetap mengoda
Menjelma
dalam angan
Menyatu
dalam halusinasi
Buyar di
lamunan.
Entah dimana
diri mu kini?
Kadang
tersenyum seorang diri
Teringat
kisah cinta usia dini
Cinta
pertama yang telah pergi
Meski cinta
datang dan pergi
Cinta mu
terukir indah di hati
Walau sesaat
namun berarti
tak bisa ku
hapus dalam ingatan
Meski ingin
kulupakan.
Andai waktu
bisa ku putar kembali
Kuingin
ulangi kisah lalu.
Canda tawa
tanpa airmata
Yang ada
hanya bahagia
Tanpa
mengenai rasa sakit cinta
Tapi
merasakan sakit nya perpisahan
Karena adat
yang berbeda.
Cinta kita
hanya sepengal cerita
Yang tak
dapat ku tuang dalam aksara
Tertulis di
ingatan walau tanpa warna
Memberi
sejuta makna
Yang tak
mampu di ungkapkan
dengan kata
Menjadi
cerita cinta dua Benua.
"SIA-SIA"
Karya Jendra A.
Ribuan hari
kau lewati
Menapak
jalan berliku dan berduri
Dengan mimpi
yang kau miliki
Harapan yang
tak pasti
Meski kecewa
menghampiri
Terjatuh
berulang kali
Kau begitu
gigih bangkit kembali untuk mencapai tujuan hati..
Meski pada
akhir nya
Perjuangan
mu sia-sia belaka
Hati yang
kau tuju
Bukan
belahan jiwa
Sia-sia
cinta kau beri
Hati itu ada
yg memiliki.
Melangkah
mundur pilihan
terbaik
Sebelum
merasa tersakiti
Hati itu
tidak mungkin terbagi meski seribu angan dan harapan kau beri
Karena di
pagari.
Takkan mampu
mengingkari
Janji suci
pada Illahi.
"CINTA
SUCI"
Karya Jendra A.
Kala purnama
tersenyum ceria
Bayangan
wajah mu pun menjelma
hatiku
terenyuh..
Kenangan
lalu terlintas
Bangkit kembali,
menari di benakku
Purnama jadi
saksi cintamu nan suci
Ikrar janji
sehidup semati
Namun tak
dapat terrealisasi
Yang bersatu
hanya lah hati.
Bersatu nya
raga hanyalah mimpi
Ku tau kasih
cinta mu suci
Apalah daya
diri ini
Ku takut
jadi anak yang tak berbakti
Jika
mengikuti Egi diri.
Menjelang ajal pun kau sebut Namaku.
Bukan dia
yang mendampingi mu
Sebagai
bukti tulus cintamu
Namun
tanganku tak bisa menyentuh mu.
Hanya dalam
do'a
Ku larung
perih.
Terima kasih
cinta ratapan Lirih
Pergi lah
kasih..
Kulepas
dirimu dengan iklas
agar jalan
mu terang menuju Yang Maha Pengasih.
"MERANA"
Karya Jendra A.
Kala senja
menyapa lirih
Menyentuh
kalbu yang merana perih.
jarum jam
pun terasa lambat berputar.
Seolah
mengerti getaran jiwaku
Yang
tergoncang hebat.
Sekian lama
kau tanam cinta di hati
Tumbuh
berkembang penuh harapan.
Kini kau
pilih dia tanpa alasan
Kau
hancurkan cinta yang kau agung kan.
Meninggalkan
duka yang teramat dalam.
Kau biarkan
aku merana
Meratapi
cinta yang harus
Kukubur
paksa.
Andai saja
ada satu alasan
Hatiku tak
akan luka terlalu dalam
Biarkan
malam gelap tanpa rembulan
agar tak
terlihat mendung di wajah ku.
Biar kan
hujan turun ke bumi
agar tak ada
yang tau tangisan ku.
Biarkan
petir menggelegar
Agar tak
seorang pun yang tau Jeritan hatiku.
Yang merana
karena mu.
Kau
hancurkan hatiku
Setelah kau
dapat penggantiku
Begitu
kejamnya dirimu
Kau sanjung
aku setinggi langit
Kau
hempaskan ke bumi.
Kini tinggal
aku sendiri
Meratapi
cinta yang telah pergi.
"SEMUA
TELAH BERUBAH"
Karya Jendra A.
Di akhir
petualangan cinta mu
Kau datang.
Kembali
kepada ku.
Setelah
hatiku kau sakiti.
Semua telah
berubah
Tak lagi
sama seperti dulu.
Kau tawarkan
air ketika ku tak lagi dahaga.
Kau tawarkan
makan saat aku tidak lapar.
Aku tak akan
kehausan karena
Aku hidup
dalam mata air.
Aku tak akan
kelaparan karena jiwaku dipenuhi cinta kasih nya.
Jiwaku tak
kan rapuh
Hatiku telah
kokoh, menyatu dalam cinta yang sesungguhnya.
Berikan
cinta mu pada mereka yang membutuhkan.
Bukan karena
keangkuhan
Atau pun tak
menghargai cinta.
Tapi aku
hanya punya satu jiwa
Satu cinta
Takkan
mendua sampai akhir masa.
"KAULAH
HIDUPKU"
Karya Jendra A.
Kehadiran mu
disisi ku
menjadi
penawar rasa sakit ku
Penghibur
kala ku berduka.
Saat hatiku
gundah
Semua sirna
dengan senyuman mu
Kasih..!
Hadir mu
selalu kurindu
Cinta mu
bagai hujan saat kemarau
Tutur kata
mu bak
embun
penyejuk jiwa.
Kasih sayang
mu menjadi pupuk di jiwa.
Perjuangan
mu menjadi semangat hidup ku.
Kasih..!
Kehadiran mu
sangat berarti
Tanpamu aku
rapuh, tak berdaya.
Ku tak bisa
hidup tanpa mu.
Meskipun
badai menghadang.
Jangan
biarkan riak menjadi gelombang.
Tak peduli
kata orang
Biarkan
mereka bicara
Jangan ragu
atau pun bimbang
Tetap tegar
dan teguh.
Karena cinta
mu
Membuat
hidup ku
Sempurna.
"LUKA
DI ATAS DERITA"
Karya Jendra A.
Malam
bolehkah aku meminta?
Hadirkan
kunang-kunang pelipur lara
Hembuskan
angin meniup luka.
Turunkan
hujan membasuh luka
Hapus kan
debu berlumpur dosa
Mendung di
wajahku tak mampu
di sapu sang
bayu
Kabut hitam
menyelimuti relung hatiku
Bagimu
mungkin hanya butiran debu
Yang pantas
dibuang begitu saja.
Karena ku
tak mampu merubah debu
Jadi
permata.
Tahukah
engkau?
Cinta bukan
lah baju
Jika lusuh
kau beli yang baru.
Kau tabur
duri di hatiku
Kau toreh
luka di atas derita
Kau pergi
tanpa permisi
Seakan tak
pernah peduli
Aku yang
tersakiti.
"CINTA
TIADA AKHIR"
Karya Jendra A.
Suara dering
handphone
mengusik
kesunyian jiwaku.
Kau
bangkitkan kembali
Kenangan
yang telah mati.
Kau nyalakan
kembali api asmara
Membakar
jiwa dalam nestapa.
Kau tabur
bunga di taman asmara.
Kau jadikan
aku Ratu di istana cinta.
Namun apa
daya
Takdir yang
bicara
Yang tersisa
hanya kenangan membawa luka.
Kenangan
terakhir kita.
Hanya air
mata yang bicara
tentang cinta
dan rindu yang telah membeku.
Tentang
cinta yang tak pernah usai
Cinta tak
pernah mati meskipun
dalam gelap
atau pun terang
Tetap abadi
di hati sanubari
Meskipun
raga tiada bernyawa lagi...
"CINTA
BERSELIMUT DUSTA"
Karya Jendra A.
Selembut sutra
Seindah kata
mutiara
Semanis madu
kau tawarkan rasa.
Hingga ku
terperangkap dalam pusaran Asmara.
Kau kirim
sinyal cinta
Kau buai
anganku, kau buat ku terlena
Hingga
diriku hanyut dalam pesona.
Rayuan mu bak panah asmara menusuk jantung,
menembus relung hatiku.
Tanpa sadar
ku terjebak..
Rayuan maut
mu.
Racun
berbisa yang mematikan rasa.
Apa aku yang
terlalu polos?
Atau kau
yang terbiasa berpetualang?
Begitu mudah
kau ucapkan cinta
Semudah kau
berdusta.
Semudah itu
pula kau melupakan nya.
Kini semua
telah sirna
Hatiku rapuh
dan terluka oleh
Cinta yang
tak bermakna.
Ingin ku
cari penawar luka
Namun ku
takut hanya kecewa.
Kubiarkan
luka ini menganga
Kunikmati
rasa sakit ini.
Sebagai
kenangan bahwa diriku pernah
Terluka
Oleh Duri
cinta yang durjana.
Biarlah
hujan membasuh luka
Agar rasa
sakit ini hilang dengan Sendiri nya.
"PILIHAN
YANG TAK TERPILIH"
Karya Jendra A.
Di jalan ini
hanya ada sepi, sunyi tanpa ada yang menemani.
Ku kenang
kembali
jalan
berliku yang pernah kita lalui.
merajut
mimpi penuh janji
Mengantung
harapan setinggi Angkasa.
Merenda asa
penuh canda.
Suka duka
kita lewati bersama.
Tapi apa
daya
Keadaan
telah menjadi benalu.
Perlahan
tapi pasti
Merampas
impianku bersama mu.
Sungguh tak
pernah ku duga
Kita terluka
karena orang tua.
Namun aku
tak berdaya.
Kau kekasih
pilihan yang tak terpilih.
Inikah
takdir atau kebodohanku saja.
Ku pinta
lupakan semua meskipun hatiku teriris.
Kau bilang
tak mampu.
Tapi ini
realita hidup
Takdir kita
hanya sekejap
Bagai di
sambar petir
hancurnya
jiwaku. Kau tinggalkan
Aku dengan
segudang penyesalan.
Ku harap
hanya mimpi buruk dalam hidup ku.
Untuk menguji
cinta dan kesetiaan ku.
Entah bagaimana
aku meniti hari-hari tanpa mu.
Sangupkah
aku menjalani hidup ini karena cinta ku telah terkubur mati bersama mu.
Hidup ku
hampa bagai raga tanpa nyawa.
"SAMUDERA
CINTA"
Karya Jendra
A.
Kau ada
disetiap langkahku
Dimanapun
aku berada.
Bayanganmu
menghantui ku
Mengikuti
setiap waktu.
Aku
hanya, punya satu jiwa
Sama
sepertimu.
Senyum dan
tawa mu
Mengalahkan
pelangi di angkasa
Kau buatku
terpesona.
Rasa ini
laksanakan aliran sungai
Yang tak
mampu ku bendung.
Detak
jantung laksana angin
Yang bebas
menimbun rindu.
Pesona
karisma yang menggelitik hati.
Ku ingin
dalam pelukanmu
Berlindung
dengan sayap cintamu.
Satukan
hati, satukan jiwa
Merangkai
hari, merenda rasa
Dalam
mahligai yang indah.
Mengarungi
samudra cinta
Hari ini
sampai akhir masa
Satu untuk
selamanya.
"CINTA"
Karya Jendra
A.
Indahnya dunia di hiasi bunga penuh warna,
harum
dan mempesona di taman nirwana.
Lambang ke
indahan rasa yang dimiliki semua mahluk Nya
Naluri
insani yang hakiki
Anugerah
terindah yang di sematkan pencipta
Pada hati semua mahlukNya
Dialah
cinta..
Lahir dari
sebuah rasa
Hadir tanpa
di minta
Mengalir
bagai mata air.
Memberi
kehangatan
Membangkitkan
gairah kehidupan.
Namun
adakalanya
Cinta jadi
petaka.
Hadir
membawa sejuta rasa.
Pergi
meninggalkan duka lara.
Jangan
ucapkan cinta
Jika tak tau
maknanya.
Jangan mudah
tergoda
Jika tak
ingin kecewa.
Terlalu
indah untuk di dengar
Tapi sulit
untuk di pahami.
Indah
pemanis bibir
Racun
berbisa yang mematikan rasa.
Cinta yang
sejati
Lahir dari
hati yang suci
Tanpa
menyesatkan
Tiada cinta
yang abadi selain cinta sang pemilik hati.
Dialah cinta
Ilahi rabbi.
"CINTAMU
KELEMAHANKU"
Karya Jendra A.
Terkadang
hidup seperti kalong
Malam pun
kau jadi kan siang
Demi sebuah
janji yang kau ucapkan
Begitu mulia
pengorbananmu
Kau bagaikan
payung, melindungi saat hujan dan panas.
Cahaya dalam
kegelapan
Air ketika
aku kehausan.
Kutatap
wajah letih mu
Begitu berat
beban yang kau pikul
Kau tutupi
dengan senyuman
Tapi itu
salah..
Batinku di
gerogoti segudang rasa bersalah.
Kau buat aku
lemah dan tak berdaya
Kau nahkoda
Bukan
penjaga atau inang pengasuh
Yang harus
menuntun ku
Ajari aku
menatap dunia.
menantang
gelombang
Menerjang
badai kehidupan.
Jangan
perlakuan aku seperti bayi yang tak berdaya.
Jangan
jadikan cintamu
untuk alasan
kelemahan ku.
Hingga aku
jadi pecundang
Melawan
derasnya hujan
dan badai
kehidupan…
"ANUGERAH
TERINDAH"
Karya Jendra A.
Ku tatap
bening bola matamu
Bibirku
bergetar, membuatku terpana
Aku terharu
memeluk mu
Tak terasa
air mata membasahi pipiku
Aku menangis
mencium mu
Aku tak tau
Takdir apa
yang ku jalani
Dalam
kemelut saat ini
Aku bagian
kecil yang tak berarti
Ibu Pertiwi
pun merintih dan merana
Bahkan
duniapun berduka
Kau mutiara
hatiku
Kau hadir
membawa secercah cahaya
Saat aku tak
mampu menatap dunia
Begitu
berharga hadirmu
Melebihi
intan mutiara
Membangkitkan
gairah hidup ku
Tangisanmu
bagai melodi
Begitu merdu
di telingaku
Gerakan
tangan dan kaki mungilmu
Bagai tarian
indah yang gemulai
Menghibur
ku.
Hadir mu
menghilang kan
Rasa takut
ku
Hadir mu
mengalahkan rasa sakitku
Aku tak
mampu menyambut mu
Seperti
seorang raja
Aku menanti
mu
Dengan
segenggam cinta
Karena yang
ku punya hanya cinta
Bukan harta
atau pun tahta
Hadir mu
jadi pelipur lara
Menghibur
jiwa yang di rundung duka lara
Yang tersisa
hanya tangisan Bahagia
Meski pun
cobaan tak kunjung usai jua...
***
Demikian puisi karya Jendra .A. yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment