25+ Puisi Tentang Mimpi dan Harapan “Januariku” Puisi Kehidupan Puisi Kritik Sosial Puisi Nova Elvira

Table of Contents


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Nova ElviraDalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. 

25+ Puisi Tentang Mimpi dan Harapan “Januariku” Puisi Kehidupan Puisi Kritik Sosial Puisi Nova Elvira
Sumber Gambar : Pixabay.com


Dilema Di Putih Abu-Abu

Karya Nova Elvira

Resah akan apa yang akan terjadi..

Pandangan yang berkabut serta terjal dan tajam menanti..

Gelora hati pun bermula disaat resah menerpa..

Gemetar jiwa meradang tak sempurna..

Semua tatapan seakan kosong tak bermakna..

Di setiap langkah yang di tuju seakan rapuh bagai mawar berduri yang layu tanpa sinar sang mentari..

Hanya coretan-coretan kecil sebagai teman hati..

Di lema di putih abu-abu menenggelamkanku pada tujuan yang tak sampai..

Hingga harus bersembunyi dari impian..

Menatap langit yang begitu jauh dari jangkauan...

 

Impian Yang Terlarung

Karya Nova Elvira

Jauh di lubuk hatiku rasa tak sanggup melepas semua itu..

Tapi langkah yang telah kulalui terlalu membawaku pada kecewa..

Di setiap isak yang tertahan dan rindu yang mengusung kalbu...

Membuang rasa yang kumiliki..

Kini masa dan secarik kenangan yang tersisa..

Memanggil jiwaku yang pernah ada..

Betapa bodohnya diriku dahulu..

Hanya karena kecewa membuatku melepaskan impian..

Kini aku jatuh cinta lagi pada impian yang terlarung..

Buah-buah rindu itu kini bagai ramum dan berbijikan tinta di atas kaca..

Mulai menari-nari dengan ingatan yang masih tersisa..

Ingatan tentang sebuah impian yang pernah terlarung...

 

Impian Yang Terlarung 2

Karya Nova Elvira

Aku tidak tahu dari mana ku harus memulai

Di setiap langkah yang akan ku goresi

Karena semuanya telah berlalu..

Tapi kenangan yang tersisa membuat hatiku teroka..

Ingin mengulang apa yang pernah kularung bersama putihnya buih lautan waktu itu..

Sajak-sajak yang tersisa seakan membuka tabir impianku..

Memanggil jiwaku untuk kembali menggoresi kertas bersama sang pena..

Walau hingga kini tidak ku pahami apakah yang ku rangkai adalah puisi atau hanya sekedar kata hati..

Namun aku percaya bahwa apa yang ingin kugapai harus kudaki kembali..

Merangkak dalam merangkai kata demi kata

Mencari arti dari setiap kata yang memiliki rasa..

Menenggelamkan imajinasi di setiap suasana hati..

Dan mencoba meresapi kalimat yang akan menjadi cerita..

Di sini aku berharap impian yang pernah terlarung menjadi saksi atas keinginan yang pernah ada di hatiku..

Di sini kupautkan segala memori yang masih tersisa..

Agar sejarahku ada dan tertera sebagai pertanda untuk kenangan kelak..

Impian yang terlarung..

Adalah penyesalan yang kembali menjadi semangat untukku..

Menghidupkan kembali jiwaku yang pernah ada dalam keputusasaan..

 

Kelak

Karya Nova Elvira

Tulisan-tulisan ini kugeresi agar kelak setelah pun aku tiada jiwaku tetap hidup dalam sebuah kisah..

Dan agar kelak menjadi sebuah kenangan pengobat rindu..

Serta agar kelak nanti putra putriku bisa memahami goresan hidupnya ..

Dengan tinta ini nantinya mereka dapat tahu tentang sebuah impian yang tidak harus di buang tanpa dikejar..

Dan goeresan ini ada agar kelak menjadi sejarah yang takkan hilang hingga tak terbatas waktu...

 

Renunganku Dalam Sebuah Sajak

Karya Nova Elvira

Waktu itu aku tak memahami indahnya kata dalam sebuah sajak..

Sehingga hatiku tidak terselubung..

Yang kutahu hanyalah membaca dan terus membaca tanpa memahami..

Lalu sebatang tinta kucoba goresi namun yang tercipta hanyalah kata hati..

Dan hatiku pun bertanya inikah sajak?

Seiring itu aku mengamati sebuah sajak milik orang lain

Lalu terciptalah perbedaan..

Sajaknya dipenuhi kata yang berlumur kiasan, perandaian dan persamaan..

Hatiku semakin bertanya..

Apakah yang aku tulis ini adalah sajak?

Lalu aku renungkan semua itu dalam sebuah sajak..

Dan setelah itu aku bandingkan lagi dengan pemilik sajak lainnya..

Dan ketemukan juga perbedaan lainnya..

Kalimat yang penuh arti namun sederhana..

Ah..

Hatiku kembali merenung dalam sajak..

Dan kini aku tidak inginkan perbandingan yang di atas langit masih ada langit lagi..

Jadi kutemukanlah renunganku tentang sajak..

Sajak adalah isi hati yang dapat digambarkan dengan segala perbandingan kata sehingga kata kaya oleh kalimat yang indah...

 

Adakah Kata Mantan untuk Sahabat?

Karya Nova Elvira

Usiaku memang tak muda lagi..

Tuturku pun tak semerbak lagi..

Nada intonasi basasa juga tidak lagi manja...

Tapi dalam suatu ikatan persahabatan..

Adakah kata mantan?

Seperti kata mantan pacar ?

Mantan suami atau istri?

Terkadang ada ruang yang hilang dalam nyata..

Ketika rindu menerpa..

Rasa ingin memanggil hati nan lalu tapi pelangi rindu tidak lagi menjembatani suara yang bersahutan..

Adakah kata mantan dalam persahabatan?

Jawaban ini tak pernah kutemui di aliran hati manapun

Dan riak muara pun hanya diam memandangi jawaban yang entah di mana tumbuh dan berkembangnya..

Begitu juga ombak yang mengikis pantai

Hanya diam tanpa berirama..

Adakah kata mantan dalam persahabatan?

Kepada sajak yang berbaris dengan kata yang indah..

Ku harapkan ada jawabnya..

Walau fatwa para pujangga enggan menggoresi..

Tapi tetesan tintanya pasti ingin bersuara..

Dan bersyair dalam sajaknya..

Adakah kata mantan dalam persahabatan?

Pertanyaan ini mengisi ruang fikiranku..

Berharap ia hadir dalam goresan tinta..

Sebagai fatwa para pujangga...

12/06/2020. Padang Sumatra Barat. Nova Elvira

 

"Lelah"

Karya Nova Elvira

Ketika raga diselimuti lelah

Maka tiada kata yang dapat kupetik

Dan hati seakan diikat oleh peraduan

Nafas seakan berputar seiring nyanyian mimpi

Serta imajinasi seakan ikut bermain dalam lelah yang mendamaikan

Dan malam seakan berlalu sangat lama tanpa bola pijar

Yang ada hanya bola mimpi yang indah menyinari tidurku

Dan terjaga kala mimpi telah dipanggil embun dan wudhu

Dan pori-pori disapa oleh sejuknya pagi

Sebagai pertanda mulainya hari kembali..

Menyusun langkah menuju setapak rezeki

Di tengah alam aku bersemedi..

Membakar diri di bawah terik mentari

Di temani nyanyian burung-burung yang mengitari..

Lelahku hilang hingga peraduan memanggilku kembali...

 

Halu

Karya Nova Elvira

Mungkin bagi mereka dunia kami adalah dunia halu..

Karena kata-kata yang kami goresi tidak menembusi fikirannya..

Fikiran mereka terlalu bertelanjang kata..

Tidak seperti kami yang memiliki lapisan dan hiasa dalam berkata yang di sebut sajak..

Mereka mengmenghujat dunia kami adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan yang kami miliki..

Mereka yang mengatakan dunia kami halu adalah mereka yang tak memiliki permata sang pena..

Halu kah dunia kami ?

Yang bermainkan mutiara kata..

Dan imajinasi yang luar biasa..

Jika dunia kami halu..

Lalu kenapa di dunia ini ada pendidikan tinggi ilmu sastra ?

Mereka yang menghujat dunia kami apakah mereka dapat menjawab semua itu...

Tidak mereka tak akan pernah mendapatkan jawabappn karena mereka hanyalah penghujat yang suka bertelanjang kata..

 

Persinggahan

Karya Nova Elvira

Lama nian terasa waktu yang ku jalani

Entah berapa banyak lagi persinggahan yang akan ku singgahi demi kehidupan ini

Jauh di lubuk hati ini ingin mengatakan lelah..

Tapi apa daya ini lah kehidupan dunia yang tak dapat di hindari..

Ku hembuskan nafas dan ku pejamkan mata..

Agar semua kembali bermula dengan indah...

Seperti indahnya sang mentari yang selalu hadir menyinari..

Masih banyakkah persinggahan yang harus ku singgahi..

Biar kekal langkah ku di hujung hari nanti...

Agar senja nan jingga nanti dapat kusapa dengan ketenangan

Bersama dirinya yang selalu menemani.

 

Rasa Sakit Ini

Karya Nova Elvira

Rasa sakit ini membelenggu ragaku..

Rasa sakit ini membuatku di bawah awan sendu..

Bagai mana aku bisa menyangimu engkau mendiami ragaku..

Obat pun telah ku beri agar kau bisa istirahat dalam waktu yang lama..

Tapi kenapa kau tetap saja senang senang bersenandung di dalam raga ku..

Kau membuat ku lelah menyayangimu..

Kau jg membuatku terlalu lama rebahan..

Cepatlah pergi rasa sakit ini..

Agar aku bisa bermain dengan alam dan sang mentari..

 

“Gerimis di Senja Nan Jingga”

Karya Nova Elvira

Perjalanan yang ku lewati di senja nan jingga di iringi gerimis yang tiada mereda..

Ku tatap jalan setapak yang di penuhi tetesan gerimis yang telah menggenangi langkah menuju sungai..

Gerimis di senja nan jingga ini memberiku makna akan waktu..

Waktu yang mungkin tak lama lagi..

Dan mungkin waktu yang terlalu banyak ku abaikan ..

Gerimis di senja nan jingga ini..

Memberiku makna bahwa waktu yang masih ku miliki adalah kesempatan yang tidak lagi harus ju sia-siakan..

Dan gerimis di senja nan jingga ini..

Ku angkat senyumku sebagai pertanda, ku bahagia menikmati hari dengan kesederhanaan..

Gerimis yang datang selalu memberi arti bahwa hujan pasti kan turun..

Seperti rezeki yang Tuhan beri seperti gerimis namun pasti..

 

“Jalan Setapak”

Karya Nova Elvira

Hari ini langkah ku mungkin masih sama seperti kemarin..

Bergulat dengan sang mentari dan dinginnya Rahmat Ilahi yang turun dari langit..

Di jalan setapak bersama rumput ilalang yang kerap menyapa langkah ku menegurku dengan segumpal harapan..

Bahwa hari esok masih bisa ku sanggul indah walau penuh kesederhanan..

Tapi doa dan harapan tak pernah lepas dari hati pada Sang Ilahi..

Segenggam keikhlasan yang bertahta di dada..

Sebagai tanda bagaimana ku merangkul hari dari benih yang kusemai untuk menaiki anak tangga yang di ridhoiNYA..

 

“BAYANG SEBUAH IMPIAN”

Karya Nova Elvira

Dalam lamunanku ada harapan tentang hari esok

Dan dalam mimpi pun ada bayang sebuah impian

Biarlah hari ini masih meniti persinggahan

Demi persinggahan hingga tiba saatnya nanti terpaku dan bernaung di waktu yang tepat

Di sudut persinggahan ini kuhela nafas perlahan

Demi menata langkah demi langkah yabg kan ku lewati bersama keluarga kecilku ini..

Biarlah kicauan burung semakin menerpa tak kan ku hiraukan

Biarlah cacian mendera takkan ku dengarkan karna hanya akan membuat langjahku tertegun

Biarlah, biarlah semua berjalan semana mestinya yang telah ditetapkanNYA.

 

"LANDASAN RINDU YANG TAK BERTEPI"

Karya Nova Elvira

Kata rindu yang kumiliki

Bukanlah kata rindu di atas dawai nada sederhana

Tapi lahir dari hati kecilku

Engkau adalah kata rindu yang kutuju

Bagai gumpalan-gumpalan nafas yang terkurung di dadaku

Engkaulah landasan rinduku yang tiada bertepi

Karena rindu ini tidak dapat kulepas dari genggamanku

Dan juga karena rindu ini telah terlalu dalam aku kubur

Ku kubur lewat kata yang tiada bersuara

Engkaulah landasan rinduku

Yang selalu mendiami imajinasiku

Bermain dalam mimpiku

Engkaulah landasan rinduku yang tiada bertepi

Seperti laut tanpa pantai

Seperti pulau tanpa rakit penghubung

Tercengang sendiri tiada berkawan

 

"DI BALIK ANGANKU"

Karya Nova Elvira

Aku berangan pada dawai-dawai nada yang bersuara

Untuk membawa alur dari sebuah kisah

Kata-kata sederhana yang memiliki alur yang bermakna

Ada cinta

Ada luka

Dan dilema yang saling bergulir

Dulu hal itu hanyalah angan yang tidak mungkin dapat kusentuh

Angan yang hanya ada di dalam hatiku saja

Tapi kini dunia maya memberi aku waktu

Untuk bercerita tentang apa yang pernah menjadi anganku dahulu

Kini aku bahaigia melihat namaku bisa terukir indah dengan mereka

Bersanding nama dalam seni adalah impianku di balik anganku...

 

"ILHAM YANG MURNI"

Karya Nova Elvira

Di saat aku terjaga dengan langkah kaki yang sentak meronta

Dan seiring mentari yang kian menjauh tinggi

Terlihat jelas...

Di dalam bayangan berdiri sebatang tubuh

Yang masih saja tercelengah...

Di saat mentari jiwa yang kian menuju senja

Panasnya menbakar raga dan ego yang masih tinggi

Tidak mengikuti bayang yang kian condong

Sesungguhnya di dalam raga berjiwa keyakinan pasti

Tapi tercelengah seakan tak berjiwa islami

Malu tentu ada namun belum terilhami

Hati yang belum bergerek

Karena menunggu ilham yang murni

Bukan hanya demi duniawi semata

 

"HIKMAH SELAMA CORONA"

Karya Nova Elvira

Awalnya sesak jiwa ini

Kerna hal yang memilukan dunia

Tanpa kecuali memaksa diriku berdiam diri

Semua aktifitas ku terhenti

Jenuh memburui hatiku

Terkurung dalam ke tidak  pastian

Perekonomian ambruk

Lalu dunia maya memeri ku tabir kenangan

Beberapa lembar sisa kenangan silam

Membuat hati ku tergerak

Mencoba mebari dengan tinta

Dan awalnya aku tidak percaya apa yang ku tulisi bisa seperti saat ini

Seniman bisu adalah wadah yang tepat untukku

Dialah dik muraz riksi pemilik blog seniman bisu

Yang mencoba meyakinkan ku bahwa apa yang ku tulis adalah seni yang memiliki nilai tinggi

Dari dia ku temukan hikmah corona yang melanda

Dari dia ku temukan dunia baru

Dunia seni selain menulis yaitu musik,melodi

Di setiap kejadian,di setiap musibah selalu ada hikmah yang dapat kita petik

Hikmah di balik corona yang kurasakan

membuat diriku menemukan impianku, bahagiaku

 

"MIMPI YANG PERNAH PADAM"

Karya Nova Elvira

Aku ingin mengukir kisah sebnyak yang aku mau

Menulis kata indah selagi aku bisa

Walau kisah yang ada adalah luka dan bahagia

Aku ingin semua tertera di dalam goresan jemariku

Kisah yang tercipta bukan hnya halu semata

Namun nyata tertera di laman cinta

Aku rangkai yang ku jalani kisah yang pernah ada

Aku coba mengembalikan mimpi yang pernah padam

Ku nyalakan benih-benih cinta di hati

Ku tutup luka yang pernah ada

Ku biarkan tintaku bicara tanpa suara

 

"EGO PARA POLITIKUS"

Karya Nova Elvira

Beberapa waktu ini

Fikiranku terhenti dan lelah

Keindahan kata seakan hilang

Yang ada hanyalah sedih

Sedih melihat api amarah yang begitu menggebu

Di setiap beranda yang ku tatap memperlihatkan arogansi yang di kemukakan

Ah..

Lelah mata ku lelah melihat politikus yang membeli jiwa rakyat

Seakan wadah musyawarah tidak lagi ada di dalam jiwa para pemuda/i

Di tambah lagi permainan politik dalam covid yang belum jua berakhir

Dan fikiran para penyair berbuah air mata melihat nuansa negara yang ricuh

Kami tidak membela sesiapa kami adalah pengamat namun kami juga rakyat

Rakyat yang juga sangat merasakan keperihan oleh ago para politikus politikus yang saling mengejar kepuasan

 

"KAU PADAMKAN JIWAKU"

Karya Nova Elvira

Awan yang gelap menitiskan hujan hingga tiada tara

Bahkan laun waktu tak tak terhitung

Tapi di celah hujan itu ku yakini ada mutiara di tengah hujan

Mutiara yang tak akn pernah retak apalagi pecah menahan tetesan hujan hingga batupun tak akan bisa menggoresinya

Mu tiara di tengah hujan

Seperti hati yang tulus

Seperti jiwa berpermadani salju

Seperti mimpi berhiaskan perjuangan

Mutiara di tengah hujan

Berlumur lumpur berselimut sampah

Ia tetaplah mutiara yang bercahaya ketika sudah di lihat

Bercahaya ketika sudah tersentuh

Bercahaya ketika sampah-sampah telah menjauhinya

Mutiara di tengah hujan

Bukanlah mutiara kubangan tanpa cahaya

2-12-2021. Padang Sumatra Barat

 

"KAU PADAMKAN JIWAKU"

Karya Nova Elvira

Haruskah aku melupakan semua mimpiku ?

Karna memilihmu

Aku tidak mungkin lakukan semua itu

Karna kau memang ornang yang bersamaku tapi bukan tak memiliki tempat untuk diriku sendiri

Aku memang memilihmu tapi tapi bukan berarti tiada hak ku untuk diriku sendiri

Aku pnya ruang sendiri selain ikatanmu

Aku tidak bisa membuang yang sudah aku mulai demi sebuah harapan yang baik

Apa yang ku lakukan demi masa depan

Demi anak-anak

Kenapa dia begitu sulit memberikan ruang ku tapa luka darinya..

Gila ini benar benar gila

Egonya yang tak berhara

Egonya yang tidak memikirkan masa depan

Biar terih perih ragaku jiwaku akan ku lalui

Walau ia yang memilih

Walau kau padamkan rasa pertimbangan di batinku

Aku yakin kau akan menyesalinya bila salah memberi pilihan

 

"JANUARIKU"

Karya Nova Elvira

Seonggok nafas yang penuh harap di januari

Januari ku..

Ku titip segala perihku nan lalu agar langkah indah yang kumulai berlanjut indah tanpa badai lagi

Januariku..

Ku biarkan luka lalu sebagai pupuk batinku

Agar kian tangguh ..

Dalam menghadapi cabaran yang mungkin lebih dahsyat menimpa

Januariku ...

Tapi doa dan keyakinanku pada takdir tak akan goyah

Jika sesuatu itu adalah takdirku rezkiku maka tidak akan pernah menjadi milik orang lain

Begitupun sebaliknya

Rezki hanyalah Tuhan yang tahu Maha Penentu

01-01-2021. Padang Pariaman Sumatra Barat

 

"MIMPI"

Karya Nova Elvira

Mimpi itu seperti berandai

Tapi mimpi itu nyata bila di usahakan

Tapi berandai adalah khayal seketika bila dan kapan yang kita inginkan akan tercapai

Mimpi atau impian itu seperti putaran waktu yang tak pernah berhenti

Jikapun telah di nikmati mimpi itu tak akan pernah habis karna jauh lebih banyak lagi mimpi mimpi yang akan muncul

Tapi kembali lagi pada hakikat mimpi semuanya hanya akan menjadi andai perandaian

Bila tiada di usahakan

Dan hanya menjadibangan dalam fikiran bila hati setengah setengah menjalankannya

Ataupun rasa takut bila di kemukakan maka hanyalah mimpi itu hanyalah andai belaka

Padang, 19-12-2020

 

"DI TENGAH PERJALANAN"

Karya Nova Elvira

Saat ini riwayatku sedang melangkah mendaki khayal yang penuh ujian

Aku tau semuanya tidak mudah

Aku tau tidak dalam waktu yang cepat

Semuanya butuh waktu dalam memilah di setiap proses

Seperti bunga matahari yang ku tamam

Awalnya hanya sebutir biji kuaci

Namun setelah ku ninakan dalam dinginnya tanah

Ia bernafas dan bertunas menjadi benih

Benihnya tumbuh menjadi sebatang bunga matahari hingga besar dan berbunga

Bunganya lebat berisi ratusan biji kuaci kembali

Prosesnya bukanlah waktu dalam sekejap tapi lama sangat lama bila di hitung detik menitnya yang ia lalui

Mimpi impian seperti itu pula

Saat kita memulai sebuah harapan sangat lah butuh waktu dan prosesnya

Semua itu kembali pada hati nurani kita niat kita

Bagai mana kita memulainya

Menanam saham kepercayaan berbeda sulitnya menjaga saham kepercayaan orang pada diri kita

Otak kita pasti selalu berfikir dan berfikir bagai mana kepercayaan tetap terjaga hinga menghasilkan kepercayaan yang abadi

Tentunya semua perjalanan itu butuh proses yang harus di lewati dan kecewa sering mengintai ke kokohan tekat niat kita

14-12-2020. Padang, Sumatra Barat

 

"IMPIAN"

Karya Nova Elvira

Impian itu begitu tinggi dari jangkauan

Impian itu di penuhi hara dan peristiwa yang memberi alur sebuah perjuangan

Impian itu sering diwarnai kerapuhan oleh terjangan badai yang menerpa

Tapi impimpian itu harus di daki

Walau kerapuhan jua mewarnai tapi bangkit dan berdiri kembali itu harus !

Jangan pernah maukalah oleh kerapuhan di dalam diri

Jangan biarkan mereka menjadi badaimenang dalam menyeru rapuhnya jiwa

Jangan biarkan jiwa kita mati dalam gulita

Walau terbius oleh jiwa yang lemah

namun saat terbangun berdirilah kembali di dalam impian

yang sesungguhnya adalah keyakinan

10-12-2020 padang sumatra barat

 

"IMPIAN 2"

Karya Nova Elvira

Impian itu seperti terletak di atas puncak gunung tertinggi

Sangat tiada mudah untuk ku daki

Jika ia mudah kita daki maka ia bukanlah gunung tertinggi

Seperti itu juga mimpi

Tiada mudah unuk ku gapai

Banyak rintangan yang harus ku lewati

Saat ini impianku di penuhi badai yang menerjang penuhkepiluan

Rasanya sangat sakit menikam batin

Lalu ku pandangi wajah ini di antarapercikan air yang ku lempari dengan penuh rintihan dan emosi

Ku lepaskan kecewaku,amarah ku pada air berpercikan di wajahku

Dalam kebisuan ku biarkan jemariku berteriak

Ku biarkan air mataku bercucuran

Tapi ada satu hal yang tidak akan pernah ku biarkan musnah dalam jiwaku

Yaitu keyakinan ku pada impianku

Ku yakini kemampuanku

Walau butuh waktu yang lama

Untuk ku miliki semua itu

Aku hanya butuh waktu mengikuti alur hidup yang ku mahu

Padang, 13-12-2020


***
Demikian puisi karya Nova Elvira yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment