25+ Puisi Tentang Mimpi dan Harapan “Januariku” Puisi Kehidupan Puisi Kritik Sosial Puisi Nova Elvira
Dilema Di Putih Abu-Abu
Karya Nova Elvira
Resah akan
apa yang akan terjadi..
Pandangan
yang berkabut serta terjal dan tajam menanti..
Gelora hati
pun bermula disaat resah menerpa..
Gemetar jiwa
meradang tak sempurna..
Semua
tatapan seakan kosong tak bermakna..
Di setiap
langkah yang di tuju seakan rapuh bagai mawar berduri yang layu tanpa sinar
sang mentari..
Hanya
coretan-coretan kecil sebagai teman hati..
Di lema di
putih abu-abu menenggelamkanku pada tujuan yang tak sampai..
Hingga harus
bersembunyi dari impian..
Menatap
langit yang begitu jauh dari jangkauan...
Impian Yang Terlarung
Karya Nova Elvira
Jauh di
lubuk hatiku rasa tak sanggup melepas semua itu..
Tapi langkah
yang telah kulalui terlalu membawaku pada kecewa..
Di setiap
isak yang tertahan dan rindu yang mengusung kalbu...
Membuang
rasa yang kumiliki..
Kini masa
dan secarik kenangan yang tersisa..
Memanggil
jiwaku yang pernah ada..
Betapa
bodohnya diriku dahulu..
Hanya karena
kecewa membuatku melepaskan impian..
Kini aku
jatuh cinta lagi pada impian yang terlarung..
Buah-buah
rindu itu kini bagai ramum dan berbijikan tinta di atas kaca..
Mulai
menari-nari dengan ingatan yang masih tersisa..
Ingatan
tentang sebuah impian yang pernah terlarung...
Impian Yang Terlarung 2
Karya Nova Elvira
Aku tidak
tahu dari mana ku harus memulai
Di setiap
langkah yang akan ku goresi
Karena
semuanya telah berlalu..
Tapi
kenangan yang tersisa membuat hatiku teroka..
Ingin
mengulang apa yang pernah kularung bersama putihnya buih lautan waktu itu..
Sajak-sajak
yang tersisa seakan membuka tabir impianku..
Memanggil
jiwaku untuk kembali menggoresi kertas bersama sang pena..
Walau hingga
kini tidak ku pahami apakah yang ku rangkai adalah puisi atau hanya sekedar
kata hati..
Namun aku
percaya bahwa apa yang ingin kugapai harus kudaki kembali..
Merangkak
dalam merangkai kata demi kata
Mencari arti
dari setiap kata yang memiliki rasa..
Menenggelamkan
imajinasi di setiap suasana hati..
Dan mencoba
meresapi kalimat yang akan menjadi cerita..
Di sini aku
berharap impian yang pernah terlarung menjadi saksi atas keinginan yang pernah
ada di hatiku..
Di sini
kupautkan segala memori yang masih tersisa..
Agar
sejarahku ada dan tertera sebagai pertanda untuk kenangan kelak..
Impian yang
terlarung..
Adalah
penyesalan yang kembali menjadi semangat untukku..
Menghidupkan
kembali jiwaku yang pernah ada dalam keputusasaan..
Kelak
Karya Nova Elvira
Tulisan-tulisan
ini kugeresi agar kelak setelah pun aku tiada jiwaku tetap hidup dalam sebuah
kisah..
Dan agar
kelak menjadi sebuah kenangan pengobat rindu..
Serta agar
kelak nanti putra putriku bisa memahami goresan hidupnya ..
Dengan tinta
ini nantinya mereka dapat tahu tentang sebuah impian yang tidak harus di buang
tanpa dikejar..
Dan goeresan
ini ada agar kelak menjadi sejarah yang takkan hilang hingga tak terbatas
waktu...
Renunganku Dalam Sebuah Sajak
Karya Nova Elvira
Waktu itu
aku tak memahami indahnya kata dalam sebuah sajak..
Sehingga
hatiku tidak terselubung..
Yang kutahu
hanyalah membaca dan terus membaca tanpa memahami..
Lalu
sebatang tinta kucoba goresi namun yang tercipta hanyalah kata hati..
Dan hatiku
pun bertanya inikah sajak?
Seiring itu
aku mengamati sebuah sajak milik orang lain
Lalu
terciptalah perbedaan..
Sajaknya
dipenuhi kata yang berlumur kiasan, perandaian dan persamaan..
Hatiku
semakin bertanya..
Apakah yang
aku tulis ini adalah sajak?
Lalu aku
renungkan semua itu dalam sebuah sajak..
Dan setelah
itu aku bandingkan lagi dengan pemilik sajak lainnya..
Dan
ketemukan juga perbedaan lainnya..
Kalimat yang
penuh arti namun sederhana..
Ah..
Hatiku
kembali merenung dalam sajak..
Dan kini aku
tidak inginkan perbandingan yang di atas langit masih ada langit lagi..
Jadi
kutemukanlah renunganku tentang sajak..
Sajak adalah
isi hati yang dapat digambarkan dengan segala perbandingan kata sehingga kata
kaya oleh kalimat yang indah...
Adakah Kata Mantan untuk Sahabat?
Karya Nova Elvira
Usiaku
memang tak muda lagi..
Tuturku pun
tak semerbak lagi..
Nada
intonasi basasa juga tidak lagi manja...
Tapi dalam
suatu ikatan persahabatan..
Adakah kata
mantan?
Seperti kata
mantan pacar ?
Mantan suami
atau istri?
Terkadang
ada ruang yang hilang dalam nyata..
Ketika rindu
menerpa..
Rasa ingin
memanggil hati nan lalu tapi pelangi rindu tidak lagi menjembatani suara yang
bersahutan..
Adakah kata
mantan dalam persahabatan?
Jawaban ini
tak pernah kutemui di aliran hati manapun
Dan riak
muara pun hanya diam memandangi jawaban yang entah di mana tumbuh dan
berkembangnya..
Begitu juga
ombak yang mengikis pantai
Hanya diam
tanpa berirama..
Adakah kata
mantan dalam persahabatan?
Kepada sajak
yang berbaris dengan kata yang indah..
Ku harapkan
ada jawabnya..
Walau fatwa
para pujangga enggan menggoresi..
Tapi tetesan
tintanya pasti ingin bersuara..
Dan bersyair
dalam sajaknya..
Adakah kata
mantan dalam persahabatan?
Pertanyaan
ini mengisi ruang fikiranku..
Berharap ia
hadir dalam goresan tinta..
Sebagai
fatwa para pujangga...
12/06/2020.
Padang Sumatra Barat. Nova Elvira
"Lelah"
Karya Nova Elvira
Ketika raga
diselimuti lelah
Maka tiada
kata yang dapat kupetik
Dan hati
seakan diikat oleh peraduan
Nafas seakan
berputar seiring nyanyian mimpi
Serta
imajinasi seakan ikut bermain dalam lelah yang mendamaikan
Dan malam
seakan berlalu sangat lama tanpa bola pijar
Yang ada
hanya bola mimpi yang indah menyinari tidurku
Dan terjaga
kala mimpi telah dipanggil embun dan wudhu
Dan
pori-pori disapa oleh sejuknya pagi
Sebagai
pertanda mulainya hari kembali..
Menyusun
langkah menuju setapak rezeki
Di tengah
alam aku bersemedi..
Membakar
diri di bawah terik mentari
Di temani
nyanyian burung-burung yang mengitari..
Lelahku
hilang hingga peraduan memanggilku kembali...
Halu
Karya Nova
Elvira
Mungkin bagi
mereka dunia kami adalah dunia halu..
Karena
kata-kata yang kami goresi tidak menembusi fikirannya..
Fikiran
mereka terlalu bertelanjang kata..
Tidak
seperti kami yang memiliki lapisan dan hiasa dalam berkata yang di sebut
sajak..
Mereka
mengmenghujat dunia kami adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan yang kami
miliki..
Mereka yang
mengatakan dunia kami halu adalah mereka yang tak memiliki permata sang pena..
Halu kah
dunia kami ?
Yang
bermainkan mutiara kata..
Dan
imajinasi yang luar biasa..
Jika dunia
kami halu..
Lalu kenapa
di dunia ini ada pendidikan tinggi ilmu sastra ?
Mereka yang
menghujat dunia kami apakah mereka dapat menjawab semua itu...
Tidak mereka
tak akan pernah mendapatkan jawabappn karena mereka hanyalah penghujat yang
suka bertelanjang kata..
Persinggahan
Karya Nova Elvira
Lama nian
terasa waktu yang ku jalani
Entah berapa
banyak lagi persinggahan yang akan ku singgahi demi kehidupan ini
Jauh di
lubuk hati ini ingin mengatakan lelah..
Tapi apa
daya ini lah kehidupan dunia yang tak dapat di hindari..
Ku hembuskan
nafas dan ku pejamkan mata..
Agar semua
kembali bermula dengan indah...
Seperti
indahnya sang mentari yang selalu hadir menyinari..
Masih
banyakkah persinggahan yang harus ku singgahi..
Biar kekal
langkah ku di hujung hari nanti...
Agar senja
nan jingga nanti dapat kusapa dengan ketenangan
Bersama
dirinya yang selalu menemani.
Rasa Sakit Ini
Karya Nova Elvira
Rasa sakit
ini membelenggu ragaku..
Rasa sakit
ini membuatku di bawah awan sendu..
Bagai mana
aku bisa menyangimu engkau mendiami ragaku..
Obat pun
telah ku beri agar kau bisa istirahat dalam waktu yang lama..
Tapi kenapa
kau tetap saja senang senang bersenandung di dalam raga ku..
Kau membuat
ku lelah menyayangimu..
Kau jg
membuatku terlalu lama rebahan..
Cepatlah
pergi rasa sakit ini..
Agar aku
bisa bermain dengan alam dan sang mentari..
“Gerimis di Senja Nan Jingga”
Karya Nova Elvira
Perjalanan
yang ku lewati di senja nan jingga di iringi gerimis yang tiada mereda..
Ku tatap
jalan setapak yang di penuhi tetesan gerimis yang telah menggenangi langkah
menuju sungai..
Gerimis di senja
nan jingga ini memberiku makna akan waktu..
Waktu yang
mungkin tak lama lagi..
Dan mungkin
waktu yang terlalu banyak ku abaikan ..
Gerimis di
senja nan jingga ini..
Memberiku
makna bahwa waktu yang masih ku miliki adalah kesempatan yang tidak lagi harus
ju sia-siakan..
Dan gerimis
di senja nan jingga ini..
Ku angkat
senyumku sebagai pertanda, ku bahagia menikmati hari dengan kesederhanaan..
Gerimis yang
datang selalu memberi arti bahwa hujan pasti kan turun..
Seperti
rezeki yang Tuhan beri seperti gerimis namun pasti..
“Jalan Setapak”
Karya Nova Elvira
Hari ini
langkah ku mungkin masih sama seperti kemarin..
Bergulat
dengan sang mentari dan dinginnya Rahmat Ilahi yang turun dari langit..
Di jalan
setapak bersama rumput ilalang yang kerap menyapa langkah ku menegurku dengan
segumpal harapan..
Bahwa hari
esok masih bisa ku sanggul indah walau penuh kesederhanan..
Tapi doa dan
harapan tak pernah lepas dari hati pada Sang Ilahi..
Segenggam
keikhlasan yang bertahta di dada..
Sebagai
tanda bagaimana ku merangkul hari dari benih yang kusemai untuk menaiki anak
tangga yang di ridhoiNYA..
“BAYANG SEBUAH IMPIAN”
Karya Nova Elvira
Dalam
lamunanku ada harapan tentang hari esok
Dan dalam
mimpi pun ada bayang sebuah impian
Biarlah hari
ini masih meniti persinggahan
Demi
persinggahan hingga tiba saatnya nanti terpaku dan bernaung di waktu yang tepat
Di sudut
persinggahan ini kuhela nafas perlahan
Demi menata
langkah demi langkah yabg kan ku lewati bersama keluarga kecilku ini..
Biarlah
kicauan burung semakin menerpa tak kan ku hiraukan
Biarlah
cacian mendera takkan ku dengarkan karna hanya akan membuat langjahku tertegun
Biarlah,
biarlah semua berjalan semana mestinya yang telah ditetapkanNYA.
"LANDASAN RINDU YANG TAK BERTEPI"
Karya Nova Elvira
Kata rindu
yang kumiliki
Bukanlah
kata rindu di atas dawai nada sederhana
Tapi lahir
dari hati kecilku
Engkau
adalah kata rindu yang kutuju
Bagai
gumpalan-gumpalan nafas yang terkurung di dadaku
Engkaulah
landasan rinduku yang tiada bertepi
Karena rindu
ini tidak dapat kulepas dari genggamanku
Dan juga
karena rindu ini telah terlalu dalam aku kubur
Ku kubur
lewat kata yang tiada bersuara
Engkaulah
landasan rinduku
Yang selalu
mendiami imajinasiku
Bermain
dalam mimpiku
Engkaulah
landasan rinduku yang tiada bertepi
Seperti laut
tanpa pantai
Seperti
pulau tanpa rakit penghubung
Tercengang
sendiri tiada berkawan
"DI BALIK ANGANKU"
Karya Nova Elvira
Aku berangan
pada dawai-dawai nada yang bersuara
Untuk
membawa alur dari sebuah kisah
Kata-kata
sederhana yang memiliki alur yang bermakna
Ada cinta
Ada luka
Dan dilema
yang saling bergulir
Dulu hal itu
hanyalah angan yang tidak mungkin dapat kusentuh
Angan yang
hanya ada di dalam hatiku saja
Tapi kini
dunia maya memberi aku waktu
Untuk
bercerita tentang apa yang pernah menjadi anganku dahulu
Kini aku
bahaigia melihat namaku bisa terukir indah dengan mereka
Bersanding
nama dalam seni adalah impianku di balik anganku...
"ILHAM YANG MURNI"
Karya Nova Elvira
Di saat aku
terjaga dengan langkah kaki yang sentak meronta
Dan seiring
mentari yang kian menjauh tinggi
Terlihat
jelas...
Di dalam
bayangan berdiri sebatang tubuh
Yang masih
saja tercelengah...
Di saat
mentari jiwa yang kian menuju senja
Panasnya
menbakar raga dan ego yang masih tinggi
Tidak
mengikuti bayang yang kian condong
Sesungguhnya
di dalam raga berjiwa keyakinan pasti
Tapi
tercelengah seakan tak berjiwa islami
Malu tentu
ada namun belum terilhami
Hati yang
belum bergerek
Karena
menunggu ilham yang murni
Bukan hanya
demi duniawi semata
"HIKMAH SELAMA CORONA"
Karya Nova Elvira
Awalnya
sesak jiwa ini
Kerna hal
yang memilukan dunia
Tanpa
kecuali memaksa diriku berdiam diri
Semua
aktifitas ku terhenti
Jenuh
memburui hatiku
Terkurung
dalam ke tidak pastian
Perekonomian
ambruk
Lalu dunia
maya memeri ku tabir kenangan
Beberapa
lembar sisa kenangan silam
Membuat hati
ku tergerak
Mencoba
mebari dengan tinta
Dan awalnya
aku tidak percaya apa yang ku tulisi bisa seperti saat ini
Seniman bisu
adalah wadah yang tepat untukku
Dialah dik
muraz riksi pemilik blog seniman bisu
Yang mencoba
meyakinkan ku bahwa apa yang ku tulis adalah seni yang memiliki nilai tinggi
Dari dia ku
temukan hikmah corona yang melanda
Dari dia ku
temukan dunia baru
Dunia seni
selain menulis yaitu musik,melodi
Di setiap
kejadian,di setiap musibah selalu ada hikmah yang dapat kita petik
Hikmah di
balik corona yang kurasakan
membuat
diriku menemukan impianku, bahagiaku
"MIMPI YANG PERNAH PADAM"
Karya Nova Elvira
Aku ingin
mengukir kisah sebnyak yang aku mau
Menulis kata
indah selagi aku bisa
Walau kisah
yang ada adalah luka dan bahagia
Aku ingin
semua tertera di dalam goresan jemariku
Kisah yang
tercipta bukan hnya halu semata
Namun nyata
tertera di laman cinta
Aku rangkai
yang ku jalani kisah yang pernah ada
Aku coba
mengembalikan mimpi yang pernah padam
Ku nyalakan
benih-benih cinta di hati
Ku tutup
luka yang pernah ada
Ku biarkan
tintaku bicara tanpa suara
"EGO PARA POLITIKUS"
Karya Nova Elvira
Beberapa
waktu ini
Fikiranku
terhenti dan lelah
Keindahan
kata seakan hilang
Yang ada
hanyalah sedih
Sedih
melihat api amarah yang begitu menggebu
Di setiap
beranda yang ku tatap memperlihatkan arogansi yang di kemukakan
Ah..
Lelah mata
ku lelah melihat politikus yang membeli jiwa rakyat
Seakan wadah
musyawarah tidak lagi ada di dalam jiwa para pemuda/i
Di tambah
lagi permainan politik dalam covid yang belum jua berakhir
Dan fikiran
para penyair berbuah air mata melihat nuansa negara yang ricuh
Kami tidak
membela sesiapa kami adalah pengamat namun kami juga rakyat
Rakyat yang
juga sangat merasakan keperihan oleh ago para politikus politikus yang saling
mengejar kepuasan
"KAU PADAMKAN JIWAKU"
Karya Nova Elvira
Awan yang
gelap menitiskan hujan hingga tiada tara
Bahkan laun
waktu tak tak terhitung
Tapi di
celah hujan itu ku yakini ada mutiara di tengah hujan
Mutiara yang
tak akn pernah retak apalagi pecah menahan tetesan hujan hingga batupun tak
akan bisa menggoresinya
Mu tiara di
tengah hujan
Seperti hati
yang tulus
Seperti jiwa
berpermadani salju
Seperti
mimpi berhiaskan perjuangan
Mutiara di
tengah hujan
Berlumur
lumpur berselimut sampah
Ia tetaplah
mutiara yang bercahaya ketika sudah di lihat
Bercahaya
ketika sudah tersentuh
Bercahaya
ketika sampah-sampah telah menjauhinya
Mutiara di
tengah hujan
Bukanlah
mutiara kubangan tanpa cahaya
2-12-2021.
Padang Sumatra Barat
"KAU PADAMKAN JIWAKU"
Karya Nova Elvira
Haruskah aku
melupakan semua mimpiku ?
Karna
memilihmu
Aku tidak
mungkin lakukan semua itu
Karna kau
memang ornang yang bersamaku tapi bukan tak memiliki tempat untuk diriku
sendiri
Aku memang
memilihmu tapi tapi bukan berarti tiada hak ku untuk diriku sendiri
Aku pnya
ruang sendiri selain ikatanmu
Aku tidak
bisa membuang yang sudah aku mulai demi sebuah harapan yang baik
Apa yang ku
lakukan demi masa depan
Demi
anak-anak
Kenapa dia
begitu sulit memberikan ruang ku tapa luka darinya..
Gila ini
benar benar gila
Egonya yang
tak berhara
Egonya yang
tidak memikirkan masa depan
Biar terih
perih ragaku jiwaku akan ku lalui
Walau ia
yang memilih
Walau kau
padamkan rasa pertimbangan di batinku
Aku yakin
kau akan menyesalinya bila salah memberi pilihan
"JANUARIKU"
Karya Nova Elvira
Seonggok
nafas yang penuh harap di januari
Januari ku..
Ku titip
segala perihku nan lalu agar langkah indah yang kumulai berlanjut indah tanpa
badai lagi
Januariku..
Ku biarkan
luka lalu sebagai pupuk batinku
Agar kian
tangguh ..
Dalam
menghadapi cabaran yang mungkin lebih dahsyat menimpa
Januariku
...
Tapi doa dan
keyakinanku pada takdir tak akan goyah
Jika sesuatu
itu adalah takdirku rezkiku maka tidak akan pernah menjadi milik orang lain
Begitupun
sebaliknya
Rezki
hanyalah Tuhan yang tahu Maha Penentu
01-01-2021.
Padang Pariaman Sumatra Barat
"MIMPI"
Karya Nova Elvira
Mimpi itu
seperti berandai
Tapi mimpi
itu nyata bila di usahakan
Tapi
berandai adalah khayal seketika bila dan kapan yang kita inginkan akan tercapai
Mimpi atau
impian itu seperti putaran waktu yang tak pernah berhenti
Jikapun
telah di nikmati mimpi itu tak akan pernah habis karna jauh lebih banyak lagi
mimpi mimpi yang akan muncul
Tapi kembali
lagi pada hakikat mimpi semuanya hanya akan menjadi andai perandaian
Bila tiada
di usahakan
Dan hanya
menjadibangan dalam fikiran bila hati setengah setengah menjalankannya
Ataupun rasa
takut bila di kemukakan maka hanyalah mimpi itu hanyalah andai belaka
Padang,
19-12-2020
"DI TENGAH PERJALANAN"
Karya Nova Elvira
Saat ini
riwayatku sedang melangkah mendaki khayal yang penuh ujian
Aku tau
semuanya tidak mudah
Aku tau
tidak dalam waktu yang cepat
Semuanya
butuh waktu dalam memilah di setiap proses
Seperti
bunga matahari yang ku tamam
Awalnya
hanya sebutir biji kuaci
Namun
setelah ku ninakan dalam dinginnya tanah
Ia bernafas
dan bertunas menjadi benih
Benihnya
tumbuh menjadi sebatang bunga matahari hingga besar dan berbunga
Bunganya
lebat berisi ratusan biji kuaci kembali
Prosesnya
bukanlah waktu dalam sekejap tapi lama sangat lama bila di hitung detik
menitnya yang ia lalui
Mimpi impian
seperti itu pula
Saat kita
memulai sebuah harapan sangat lah butuh waktu dan prosesnya
Semua itu
kembali pada hati nurani kita niat kita
Bagai mana
kita memulainya
Menanam
saham kepercayaan berbeda sulitnya menjaga saham kepercayaan orang pada diri
kita
Otak kita
pasti selalu berfikir dan berfikir bagai mana kepercayaan tetap terjaga hinga
menghasilkan kepercayaan yang abadi
Tentunya
semua perjalanan itu butuh proses yang harus di lewati dan kecewa sering
mengintai ke kokohan tekat niat kita
14-12-2020.
Padang, Sumatra Barat
"IMPIAN"
Karya Nova Elvira
Impian itu
begitu tinggi dari jangkauan
Impian itu
di penuhi hara dan peristiwa yang memberi alur sebuah perjuangan
Impian itu
sering diwarnai kerapuhan oleh terjangan badai yang menerpa
Tapi
impimpian itu harus di daki
Walau
kerapuhan jua mewarnai tapi bangkit dan berdiri kembali itu harus !
Jangan
pernah maukalah oleh kerapuhan di dalam diri
Jangan
biarkan mereka menjadi badaimenang dalam menyeru rapuhnya jiwa
Jangan
biarkan jiwa kita mati dalam gulita
Walau
terbius oleh jiwa yang lemah
namun saat
terbangun berdirilah kembali di dalam impian
yang
sesungguhnya adalah keyakinan
10-12-2020
padang sumatra barat
"IMPIAN 2"
Karya Nova Elvira
Impian itu
seperti terletak di atas puncak gunung tertinggi
Sangat tiada
mudah untuk ku daki
Jika ia
mudah kita daki maka ia bukanlah gunung tertinggi
Seperti itu
juga mimpi
Tiada mudah
unuk ku gapai
Banyak rintangan
yang harus ku lewati
Saat ini
impianku di penuhi badai yang menerjang penuhkepiluan
Rasanya
sangat sakit menikam batin
Lalu ku
pandangi wajah ini di antarapercikan air yang ku lempari dengan penuh rintihan
dan emosi
Ku lepaskan
kecewaku,amarah ku pada air berpercikan di wajahku
Dalam
kebisuan ku biarkan jemariku berteriak
Ku biarkan
air mataku bercucuran
Tapi ada
satu hal yang tidak akan pernah ku biarkan musnah dalam jiwaku
Yaitu
keyakinan ku pada impianku
Ku yakini
kemampuanku
Walau butuh
waktu yang lama
Untuk ku
miliki semua itu
Aku hanya
butuh waktu mengikuti alur hidup yang ku mahu
Padang,
13-12-2020
***
Demikian puisi karya Nova Elvira yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment