Kumpulan Puisi Cinta "Mencintaimu Tanpa Alasan" Puisi Karya RaviJumadiNur
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya RaviJumadiNur.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
- Instagram RaviJumadiNur
"TRAGIS"
Karya RAVIJUMADINUR
Luka ini
menganga,
Perih
menyiksa menikam dada,
Bersamaan
dengan kejamnya kasih yang engkau tinggalkan.
Pikirpun
jenuh akalpun hilang
Hancur
harapanku
Siapakah
diantara kita yang paling sadis daeng?
Tahun lalu,
Engkau
hantar daku kebandara
Lambai
tangan lempar senyum
Kau Jatuhkan
air mata atas perpisahan kala itu,
Sumpah janji
kau menanti di tepi losari daeng,
Kukirimkan
pesan singkat surat cinta merindu mengingin
Kau balas
kabar berita
bahwa kau
telah bersama yang lain
Siapakah
diantara kita yang paling kejam daeng?
Nyata
rupanya kau asah belati dalam harapan,
Kau suguhkan
kabar
yang tak
mampu diterima telinga
dan tak bisa
didengar hati
Kau pilih
dia berseragam gagah bermartabat terpandang
Kau sanding
dengan dia,
Lihatlah di
ujùng barat ini daeng
Sebulan
sudah terbujur terkapar di ranjang meratapi kepergian
Tidur tak
bermimpi bangun tak tersadar
Hancur
harapanku
Sekarang
siapakah diantara kita yang paling kejam daeng?
Siapa yang
mematahkan cita cinta polos pemuda sumatra
Sehingga
luput dan hilang jauh di tengah pulau jawa
Hancur
citaku,
Kau patahkan
harapanku,
Kau renggut
permataku,
Kau regas
inginku yang tulus daeng,
Masihkah kau
berkata siapakah yang kejam?
"JARAK
ADALAH ISTIMEWA"
Karya RaviJumadiNur
Masih
perihal jarak..
Daku sadar
kita cukup jauh..
Begitu sangat
jauh..
Cuaca tak
sama,bahkan waktupun berbeda..
Aku mengerti
atas sibukmu, aktivitasmu dan segalanya yang kau lakukan disana..
Tapi,
tahukan kamu?
Betapa rindu
selalu ingin bicara..
Meminta hak
nya untuk diobati segera..
Meski pada
akhirnya aku harus mengerti betapa jarak terlalu jauh untuk kita lewati..
Waktu
terlampau lama demi menjumpakan diri..
Dan doa yang
kini kulangitkan di kesemogaan..
Pada harapan
atas pertemuan meski diujung pekan,
Ketahuilah..
betapa rasa
rindu ini sungguh menyesakan..
Sebab,
aku
MENGISTIMEWAKANMU SEISTIMEWA dengan sangat ISTIMEWA
"MENCINTAIMU
TANPA ALASAN"
Karya RaviJumadiNur
Aku masih
duduk di bangku cemas tepat pada meja rindu..
Menyulut
temu menanyakan waktu pada kesibukanmu..
Berharap ada
sedikit aku diselah mu.
Berapa harga
sebuah tanggal merah?
Sebab aku ingin
membeli semua kesibukanmu..
Tiada
tanggal yang bergerak tampa suara namamu,
Diredam bisu
oleh aksaraku.
Aku masih
ingat waktu itu kala kau menyambutku dengan teh hangat diruang tamu.
Kau dan aku
bertukar janji akan seperti apa kita nanti di masa tua.
Aku yang
menyanjungmu begitu dalam.
Mendengarkan
suaramu adalah alasanku tetap ada didunia.
Dikejauhanmu
tujuan hidupku hanyalah pulang..
Melihatmu
menua adalah alasanku menjaga degup jantungku tetap tenang.
Kita
terpisah jarak ..
Dan disitulah
muara cerita bergejolak..
Kaulah poros
kenapa rinduku bisa terisi.
Aku selalu
ingin mengungkapkan indahmu dalam karyaku.
Baiklah
Aku bersumpah..
Dengan isi
sumpah yang mungkin tidak perlu kau ketahui..
Sebab.
AKU
MENYUKAIMU TANPA ALASAN
"HARAPAN
BUKAN ANGIN"
Karya RaviJumadiNur
Jika ada
yang sanggup bersamamu dalam jarak sejauh ini
Beritahu
aku..!
Seandainya
ada yang lebih hangat dari pelukan doa-doaku
Beritahu
aku...!
Agar aku
tahu
Seperti apa
harus memperjuangkanmu dalam setiap sujudku
Agar aku
tahu, bukan hanya aku yang menginginkanmu
Bagimu aku
mungkin hanya satu dari begitu banyak lelaki yang memujamu.
Bagiku,
Kamu adalah
segalanya dari begitu banyak cinta yang menghampiriku
Meski jarak kau
dan aku tidak sedekat nadi,
Namun jarak
doaku dan kamu sedekat sajadah dan keningku.,
Meski
membersamaimu adalah ingin..
Tapi harapan
untukmu tak pernah sekedar angin..
"JANJI
LALI"
Karya RaviJumadiNur
Sebelum
terlantar luas pada keperihan
Kau datang sebagai
satu satunya kenyamanan
Mengisi
celah celah pada kesepian
Membasuh
semua yang hampir gugur.
7 bulan
begitu singkat.
Tetesan
harapan mulai membasahi dada.
Seperti
terang yang di lahap sore tepi pantai.
Tak ada
upaya dibenak ini.
Sumpah
serapah mengupat berpesta ria dikepala.
Cahaya
jingga mulai lenyap.
Terpejam
mata ini menghadap langit yang kesepiaan.
Kuelus dada
ini,ku elus dengan upatan meratapi,
Sebenarnya
apasalahku?
Kenapa aku
yang menganggapmu rumah malah menikam hatiku penuh darah,
Menciptakan
luka yang mengaga dan patah yang merekah.
Dan ditinggalkan
terkapar tak berdaya.
Demak, 08
Agustus 2020
"VINCULUM
AMORIS"
Karya RaviJumadiNur
Kulabuhkan
sepucuk surat pada desiran desiran kesungguhanmu.
Tentang
hasrat yang berhulu pada rasa.
Yang
sebelumnya selalu disemogakan kepada akad.
Padamu
aminku yang paling serius.
Mencintaimu
adalah kekerasan kepalaku yang paling egois.
Sungguh
nona.
Percayalah
..
Berikut ada
rasa yang ku timang timang beserta harapan dan lain lain.
hutangku
telah tertebus lunas pada sumpah serapah kita kala itu.
Penantianmu
telah menjadi kata pulang bagiku.
Kemarilah
nona
Akan
kujamukan kamu nyaman dengan cara yang sederhana.
Seperti
perbincangan singkat diatas motor legenda tua,
ataupun
sekedar menanti hujan reda di depan kedai kedai persimpangan kota.
tentang
seperti apa kita di masa tua,
Bentuk
istana,posisi jendela,motif sofa,tebal selimut,hingga nama anak pertama dan hal
lainya
Bukit
Tinggi, 12 Maret 2020
"PHILOPHOBIA"
Karya RaviJumadiNur
Buah fikir semalam
dibahawah cahaya malam,
Terduduk ku
bermenung
Seolah kutakut
akan sakit selanjutnya.
terlintas
senyum merayu manja saat pertama kita jumpa.
Aku sangat
membenci air mata namun tak sanggupku menolak sedih ini
Tertutup
jalan kabur pandangan
Sejak luka
kau semat atas kepergian
Hati
terbaring tak lagi mampu untuk bangkit
Masih bekas
suara gemuruh serak basah
Membayang
ingatan sumpah kala itu
Lihat !!
terang yang
dilahab gelap beriringan dengan kenangan luka yang begitu menggila
Petanda
matahari mulai lelah, ia pamit meninggalkan sejuta kenangan itu.
cahaya mulai
menghilang dari celah kamarku,
Kemudian
peristiwa itu hadir membayang menyayat luka dalam tidur.
Seperti
harapan yang merangkak dalam tempurung otak,
Menjadikanya
sakit dalam rasa yang terjaga
Bunga, tak
sanggup aku melupa seperti secepat hilang yang engkau lakukan.
Bukit Tinggi
23 Agustus 2020
"SABTU,
16 NOVEMBER 2019"
Karya RaviJumadiNur
Aku tak tau
harus memulai dengan apa
Entah ini
yang terakhir atau akan ada sastra selanjutnya
Perlahan
yang menyayangi sirna
Saya pendosa
Entah
bagaimana agar semua kembali dini sebelum ini terjadi.
Aku
menyayangimu
Entah apa
aku tanpa kamu
Dan
bagaimana adamu mulai luntur kala aku menjadi hancur.
Entah degub
jantung ini tak lama lagi atau entah Tuhan yang memberi tegur atas dosa ini.
Izinkan aku
memelukmu lagi
Pinta ini
hanya kamu
Atas karmaku
akan dosa ini aku pinta maafkan aku.
Mengharapkanmu
mungkin akan sia saat ini.
Keadaanku
tak mungkin lagi engkau maklumi.
Rasamu sudah
pergi dan pedulimu sudah tak lagi.
Kondisiku
tak layak untuk ditemani.
Terima kasih
atas pernah ada dan silahkan pergi.
Tangisku
cukup akan sajadah ini.
Allah mengerti
dan biarkan aku sendiri.
Sebab ikhlas
ini mulai mengajari sedangkan karma sudah bertugas saat ini.
Aku mohon
Maafkan aku
dan harapan yang sudah hancur ini.
Untuk sisa
denyut nadi ini aku dedikasi untuk kembali.
Allah thanks
for your love...
***
Demikian puisi karya RaviJumadiNur yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Mau tulisanmu dimuat di dalam Web Sampah Kata Seniman Bisu, baca artikel berikut ini >>> sampahkata.com.
Mari kita bersilaturahmi dengan bergabung dalam grup WA, caranya klik langsung tautan undangan PENULIS AMATIRAN DARI PINGGIRAN...
Dengarkan Musikalisasi Puisi Cinta di Youtube Sampah Kata
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment