Kumpulan Puisi Cinta "Pelangi" Puisi Karya Para Penulis Indie

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya para penulis indie
. 

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. 

Jika ingin mengenal sosok penulis, klik pada nama penulis yang ada di bawah puisi maka akan dialihkan ke halaman medsos penulis. Selamat membaca!. 

Kumpulan Puisi Cinta "Pelangi" Puisi Karya Para Penulis Indie
Sumber Gambar : pixabay.com


"HARUSKAH"

Karya Dodi Antoni

Hujan yang turun

air yang menetes,,

angin yang bertiup deras menerpa bumi,,,

Kucing berlari

daunan yang bergoyang diterpa angin pagi ini,,,

Suara percikan air,,tik,,tikk,,tik,,dengan cepatnya bergemuruh jatuh ke bumi,,,

Derasnya hujan pagi ini ,,

Pagi dingin

burung yang hinggap di dahan pohon memberi berita betapa banyak rezeki pagi ini,,,

Senyuman katak di sawah yang lama merindukan hujan,,

bergembira bersuara khas dengan irama dari Illahi,,

Hujan di pagi ini,,

Memberikan cerita untuk menuju hari nanti,,,

- Facebook Dodi Antoni
- Instagram Dodi Antoni


SURAT TERAKHIR UNTUK RIMA

Karya Mim A Mursyid

Apa kabar, pujaan?

Seperti malam-malam sejak aku kau tinggalkan

Puisiku tak pernah kehilangan kau sebagai kata pilihan.

Malam-malamku ibadah penantian

Desah nafasku rapsodi kerinduan

Melayari gelisah malam

Mencarimu dalam diam

Bila ronta badai mampu menyapu daratan

Ia tak pernah kuasa menghempas rindu dalam perasaan

Kini, aku mulai ragu dalam hati

Engkau pernah nyata atau sekedar ilusi

Kutunggu kurapuh

Kutinggal kutanggal.

Madura, 2019

- Facebook Mim A Mursyid


-Kekinian Waktu-

Karya Dewo Rengku

Kini kamu dan aku menyatu

Berbagi cumbu dan rayu

Kini aku dan kamu tiada, telah menjadi KITA

terikat gairah kasmaran

Kini kita mengolah rasa

Menggila bersama

Dengan canda rayu dan cumbu

Membara dalam lautan asmara

Biarlah semua berlalu pergi dan takkan kembali.

Tuhan memberikan jeda sebuah hububgan, agar kita tahu betapa kuatnya cinta kita

Nama mu telah tiada

Menyatu dalam hatiku

#fakta itu lah kamu bagiku

- Facebook Dewo Rengku


"BINGUNG"

 Karya Khirulmr

Dalam pandangan yang kosong aku tersentak

Walau sejauh ku memandang

Namun tak satupun arti ku pahami

Duniaku hancur

Melebur dengan jiwa jiwa yang tak mampu menahan nafsu

Serumit inikah cinta?

Hanya karena masalalu sekarang kau jatuh

Dan tak bisa bangkit untuk masa depan

Aku bingung

Apalagi kau yang tak pernah tahu maksudku

Jangan pernah bertanya

Kenapa,

Otak kecilmu tak akan sanggup memahami hatiku

Terkadang yang salah itu benar,

Dan yang benar akan tetap benar.

Kini kau bingung lagi

Kau ragu akan diriku

Aku yang rapuh selama ini

Kembali membingungkanmu...

 

"PELANGI"

 Karya Khirulmr

Bagai pelangi yang datang tak terduga

Ketika hujan tak lagi mampu menahan kebahagiaan

Bak angin berhembus di setapak kecil

Aku tak lagi tau tentang percikan dikaki ku

Kedua tangan ini telah penuh dengan sekantong kebahagiaan

Namun tak mampu membendung hati untuk melihat warna langit itu

Kicau burung menambah hasrat ku

Pandangannya juga tak mampu ku alihkan

Kamu yang ku sisih kan

Hanya karena untaian warna warni

Tuhan,

Kumohon agar dia mengerti

Tentang rasa ini

Jangan juga dirinya tau

Tentang rasa itu

Maaf aku hanya manusia tamak

- Instagram Khirulmr


"TEMAN"

 Karya Fifi Nubatonis

Teruntuk seorang yang teramat menenangkan

Yang kutahu diammu adalah titik terdamai mu

Senyumanmu adalah titik terbahagiamu

Kebahagiaanmu adalah kenyamanan bagi orang lain

Ya kamu, seorang temanku

Sosok yang lebih banyak diam karena melakukan hal-hal yang produktif

Aku paham rasa itu

Karena aku juga berada di titik itu

Ketika semua belum bisa ku bagikan dengan dunia

Aku justru lebih banyak diam

dan memang aku menyukai diam

sama sepertimu, sulit sekali menemukan

secuil senyuman itu

yang sama hangatnya dengan sang mentari senja

Sekali aku mencuri senyum saat kamu tertawa dan lainnya

Teramat sangat menenangkan…

 

"HIDUP INI HANYA SEMENTARA"

 Karya Fifi Nubatonis

Semua orang yang kita kenal akan pergi,

Semua yang kita punya akan hilang.

Tapi sebelum melihat dan merelakan mereka pergi ataupun hilang

Genggam Lah sekuat yang kita bisa

Itulah pendapatku tentang semua orang yang ada dalam hidupku.

Aku memang dikategorikan tak suka berteman ataupun bergaul dalam artian tertentu (Dalam hal ini memiliki sahabat hanya dua orang) .

Tapi aku suka bersosialisasi, dan bersikap ramah pada semua orang. Berbagi tawa yang membuatku sedikit lupa dengan masalah di bumi ini.

Aku  suka berbagi senyuman dengan orang lain.

Setiap orang yang datang ke hidup kita

Sudah digariskan oleh Tuhan untuk menjadi serpihan cerita dari skenario terbaik-Nya

sebelum saatnya nanti kau menjumpai kematian.

Jadi, siapapun yang terlanjur masuk ke dalam kehidupanku, akan aku perlakukan dengan sebaik mungkin.

Mungkin beberapa aku pernah perlakukan buruk. Tapi coba sesekali berkaca dahulu.

Terkadang aku duduk di tangga depan ruang kelasku, sambil menatap beberapa orang yang berlalu larang.

Mengingat tentang begitu banyaknya orang yang datang silih berganti di dalam kehidupan kita.

Menyenangkan ketika kita masih diberi kesempatan untuk duduk dan menyadari itu semua.

Betapa begitu menariknya cara Tuhan

mempertemukan kemudian di pisahkan.

Berpisah? Dulu aku memang sangat takut dengan kata itu. Tapi Seiring berjalannya waktu dan aku bertumbuh menjadi gadis yang kalau mau dikatakan sudah mulai masuk pada seorang yang dewasa karena umurku sekarang sudah 17 tahun, aku sadar bahwa kelak akan banyak manusia yang dipertemukan Tuhan padaku lalu kemudian dipisahkan.

Tapi sebelum hal itu terjadi

Aku akan menggenggam orang-orang kesayanganku sekuat yang aku bisa.

Kefamenanu, 26 Agustus 2020

- Facebook Fifi Nubatonis



***
Demikian puisi karya para penulis indie yang atas izin dari penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment