Kumpulan Puisi Cinta "Rindu Di Palung Jiwa" Puisi Karya Sayyidina Akkasah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam. Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya Sayyidina Akkasah.
Di bawah ini tersedia daftar isi puisi yang akan memudahkan untuk melihat dan membaca lebih banyak puisi karya Sayyidina Akkasah lainnya.
Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.
Profil singkat penulis :
- Facebook Sayyidina Akkasah
"SAJAK SEPIKU"
Karya Sayyidina Akkasah
Seperti malam-malam
sebelumnya
Sebelum kita
jumpa didunia maya
Malam
kemarin bibirku mengecup sepi
Hati ini
sayu tak sanggup berpuisi
Tak jua
resahku hilang
Benarkah
jujurku sebuah kesalahan
Ahh..
Biarkan
malam ini lelapku mengadu
Pada pena yg
menjadi pianoku
Pada desah
sajak yg menjadi aroma sepiku
Bahwa masih
pantaskah aku merinduimu
Daun-daun
yang setia memeluk ranting
Tolong
bisikan rasaku padanya
Meski
telinga coba ditutupi
Aku tak
prnah mampu melupakannya
Aku tau
pasti
Sesungguhnya
dia jga merinduiku
"ENGKAULAH SENDANDUNG Di KESEPIAN
HATIKU"
Karya Sayyidina Akkasah
Lembar-lembar
gulita mulai menyelimuti malam menutupi kecantikan alam semesta
seperti aku
yang merasai diantara indahnya sepi yang mencengkam jiwa
Ku termangu
pada kesunyian malam tanpa suara mengenang kisah akhir senja bersama cintamu
berat serasa
langkah hati tuk meninggalkan sepenggal kisah yang telah terlewati bersamamu
Namun ku tak
mampu melawan takdir yang menggariskan nasipku
kini yang ku
bisa hanya mengenang keindahanmu yang telah terukir direlung qalbu
Kaulah
senandung dikesepian hatiku lentera penerang kegelapan jiwaku
meski aku
sadar akan isyarat suratan yang telah diberikan engkau tak mungkin bisa
termiliki
Tetap ku
syukuri meski hanya sekulimit waktu yang ada untukku adalah selaksa keindahanmu
yang mampu teduhkan jiwaku
kan selalu
ku sisipkan tentangmu walau putaran masa akan melipat waktu kau akan ku
tetapkan di hatiku
"RINDU DI PALUNG JIWA"
Karya Sayyidina Akkasah
Terpaku
simpuh
di hamparan
hurufmu
ku kutip
satu persatu
lalu ku
jejerkan pada palung jiwa
biar indahnya
dapat ku maknai dalam arti
Ku memahat
kata di dinding hati
tika jemari
hari mengelus basah rinduku
Pada angin
senja
ku hirup semerbak
harumnya menguras ke hati
biar detak
jantung bernafas dalam pelita di dalam dada dan palung jiwanya
Aku tak akan
jemu meneguk tiap titis pedih
dan menyimpan
sengsara ke alas rasa
karna ku tau
merindui sangatlah menyiksa yang mengetus diri
dari pada di
rindui
"ISAK LINANG DI TIKA RINDU"
Karya Sayyidina Akkasah
Sewajarnya
aku bertanya pada setiap lafaz kalimat jiwa yang tertera dan berjejer dalam
sapa rindu
Padamu wahai
malam
Aku
mencecahi dahi dalam sujud hati berbalut tangis begitu sangat lirih
pada nyaring
tanya yang bermakna
pada alir
rindu yang mendekap mesra hati
Jiwa ini
umpama salju yang mendingin beku dan putih
Tika resah
menyentuh lembut alirnya kisi memeluk diri hampa
Aku sering
merindui-Mu dalam setiap bicara perbincangan hati
Dalam setiap
ucap lidah
Pada sembab
mata mengecap linang isak
Rindu tetap
memecar memenjara
akan dirimu
antara tautan hati
salahkah ..?
Remang di
retina mencabik-cabik nyanyian bisu tanpa suara
Iramanya
begitu syahdu di bait-bait lisan menjemput rindu
Di
kesunyian-Mu rapalan eja melantunkan Isak di pita temu
Pada netra
binar itu mencabar relung saka
Pada netra
ingin berlabuh di karam samudera rahsa
Kita ada di
garis tengah bertaut hati di tangisan jiwa
Satu di
tempat temu di renkarnasi bumi tanpa pintu
Tunggu aku
....
"SENANDUNG SUNYI BUMI PADA
LANGITKU"
Karya Sayyidina Akkasah
Meredup bias
di mega memerah di ufuk senja meranggaskan
setangkup rahsa
Hiasi alam
dalam syahdu di remang mungil cahaya kunang-kunang
Desir angin
berhenti berlari tatapnya singgah di ujung netra dengan kasvas bersiluet rupa
Mencabar
rencis hati pada tempias basah di rahim jiwa
Dan langkah
yang lelah'pun gontai tertekuk lunglai tanpa daya
Pada
semburatnya tetap mengiringi laju sang waktu yang tanpa tahu akan kemana
Kembara
Palung jiwa bagai musafir kerontang dahaga
Detik
sedikit terpaku bersembunyi di dalam diam
Menanti
waktu yang terhalang dan terlambat datang
Entah apa
yang menjadi rancunya biduk larang penghalang
Dan aku
hanya mampu terpana tergamang dan terdiam
Dalam gelora
tanya yang menjejerkan deret-deret titik sebelum koma
Mengapa lama
terasa gantungan rindu di rinai indah kelopak yang membasah
Sedangkan
hati sudah terbius lama dan teramat sangat lama
Senyum yang
menggulita netra bukan nafsu yang menjerat raga pada tubuh
Bukan
rupawan yang menarik jiwa di remah-remah selembar cinta
Tetapi rindu
yang menggebu dan membongkah di Palung yang paling kalbu
Dan
menyandingkan di jantung jiwa untuk menjemputmu di dalam indah roncean
doa-doaku
Syahdu di
senandung kesaksian ciuman bumi pada langitku
"ANTARA ADA DAN TIADA"
Karya Sayyidina Akkasah
Angiin..
Bisakah kau
menampakan wujudmu
Sementara
aku disini hanya merasakan hadirmu.
Jiwa yg haus
akan belaimu terwujud nyata tampa ada fatamorgana
Lembutmu
kurasa
Tapi kau tak
bisa kusentuh
Tepian hati
yg meronta ingin mersakan belalian itu lagi
Sungguh aku
terharu kau ada tapi tidak bisa kusentuh.
"SALAM RINDU"
Karya Sayyidina Akkasah
Terkoyak
jiwa menahan lara
Kala rindu
hadir meneluh sukma
Bagai angin
sepoi yang menyapa hampa
Aku larut
dalam uraian air mata
Merintih
dalam duka
Menanti
hadirmu kekasih belahan jiwa
Rasalah deru
gemulai tarian sang bayu itu
Adalah aku
yang datang menyentuhmu
Menyampaikan
salam rinduku padamu
Rindu yang
tlah lama membatu
Terdiam bisu
dalam belenggu
Menyerak
lantak menyayat batinku
Sayangku.....
Aku rindu di
sampingmu
Seperti
senja dengan cakrawala
Menghampar
indah hiasi mega
Berdampingan
menyulam madu-madu asmara
Menantikan
malam dalam keheningan
Melukiskan
kembali indahnya mimpi
Dan lelap
dalam hangatnya pelukan cinta
Aku musnah
dalam senja tenggelam
Nanarku
meratap dalam pijaran cintamu yang menghilang
Lenyap dalam
bayang
Terdampar
jiwa dalam sunyi
Menembang
luka derita hati
Saat nada
cintamu bernyanyi
Rinduku
terkapar dalam sepi
Dan kini
gelisah itu menyinggahi
Ketika
senyummu menjelma kembali
Menyebar
aliri denyut nadi
Membisikan
salam rindu yang pernah mati
Saat cintamu
menembus jantung hati.
Padang, 23
November 2020
"UNTUK HATI YANG KU TUJU"
Karya Sayyidina Akkasah
Duhai engkau
yang jauh dari pandanganku
Seandainya
Allah takdirkan engkau mendampingiku
seketika itu
juga aku telah siapkan Mahda ciinta dihati ini
Untuk
Cintamu..
Ketika hati
dipertemukan
Jabat tangan
tanda silaturahmi
Maka
diantara ruas jarimu dan jariku
kita
sama-sama tersenyum
Menunggu
masa depan untuk kebahagiaan
Saat ikrar
cinta telah disahkan
Halalnya
kita berkasih dalam naungan ridho illahi
Harapanku adalah
mampu yang terbaik untukmu
Hadirku sebagai
anugrah dan penenang jiwamu
Raut wajahku
akanmenjadikan teduh bagimu
dan
Genggaman tanganku
akan menjadi
pelepas keresahanmu
Aku ingin kau
dan aku bertahta dihati ini
Menyatu kita
dalam kekuatan cinta Maha Pengasih
Asamu...
Asaku..... Terikrar bagai hamparan Do'a diatas Sajadah
Untukmu
calon pendamping hidupku
dan Untuk
Indahnya Senja kali ini
Simpanlah
Bait terakhir dalam Syairku
Semoga..Rinduku..Rindumu
Satukan
Hati di
keabadian menuju Singgasana sang Maha Pengasih
Padang, 08
November 2020
***
Demikian puisi karya Sayyidina Akkasah yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
(Catatan Penutup)
Mau tulisanmu dimuat di dalam Web Sampah Kata Seniman Bisu, baca artikel berikut ini >>> sampahkata.com.
Mari kita bersilaturahmi dengan bergabung dalam grup WA, caranya klik langsung tautan undangan PENULIS AMATIRAN DARI PINGGIRAN...
Dengarkan Musikalisasi Puisi Cinta di Youtube Sampah Kata
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment