Dua Sisi Puisi Kehidupan Penuh Makna Karya Sumiati

Table of Contents

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam.
Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya SUMIATIDalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.


DUA SISI (Puisi Sumiati)

Waktu berjalan

Siang malam

Selalu bersisian

Seperti bulan dan matahari

Yang terus menerangi bumi

Disaat berbeda

Seperti perasaan

Rasa suka dan rasa benci

Itu datang saling berganti

Dikala amarah bertahta

Pada sebuah masalah

Apakah hati mu

Bisa berpikir rasional dan melihat sebuah kebaikan dari orang yang kamu benci

Bahkan niat baik pun dimata mu akan menjadi alasan mu

Mencemooh untuk lebih membarakan rasa rasa benci itu

Tapi

Kala hati mu diliputi oleh rasa sayang pada seseorang

Maka tidak setitik pun kau temukan sebuah kesalahan yang menjadi  sebuah kekurangan dari obyek yang kau sayang

Semua sangat manusiawi

Karena kedalaman hati tidak ada yang bisa mengukur pasti

Bahkan yang punya diri

Apakah benci atau cinta yang bertahta dijiwa

Hingga hati menjadi sangat dilema

Yang meyakiti diri sendiri tanpa kita sadari.

Seperti pardoks waktu kala matahari dan bulan berada setitik  yang sama

Hanya kegelapan tanpa sinaran

Itulah kehidupan

Hitam dan putih sangat jelas berbeda

Namun manusia lebih sering berada di titik abu-abu

Bukan tidak punya prinsip

Sekali lagi ini soal hati

Yang tak tahu kedalam ya

Yang tidak punya standar pasti dalam menentukan sebuah emosi

Dalam sedetik cinta jadi benci

Dalam sekejap benci jadi cinta

Dua sisi mata uang

Selalu bersama dan sejalan

Namun tetap tidak bisa disatukan

Plg.2512022

***
Demikian Puisi Kehidupan Karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Sampah Kata Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment