Cerbung Dunia Wanita "Belenggu Tak Kasat Mata" Eps 3 Oleh Rita Mayasari

Table of Contents

 


DUNIA WANITA :

BELENGGU TAK KASAT MATA

Eps 3


Sabrina masih menenggelamkan wajahnya pada bantal yang basah oleh air mata. Luka yang ia fikir telah sembuh, selalu saja kambuh ketika ibu maupun keluarganya memaksanya untuk mencari jodoh.

Wanita mana yang tak memimpikan pernikahan indah, pendamping yang mencintai dan menerima segala kekurangan dan mensyukuri kelebihannya. Hanya saja, semua mimpi yang telah sempurna dihayalkan, lalu runtuh begitu saja, sangatlah sulit untuk dirakit kembali.

"Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang..

Walau dunia menolak, ku tak takut..

Tetap ku katakan ku cinta dirimu..." Lantunan merdu suara Judika cukup mengusik rasa penasaran Sabrina.

Ia pun meraih ponselnya yang entah kapan terjatuh ke lantai.

"Ya Mel.. ada apa?" tanya Sabrina pada di penelepon. Dan dijawab panjang lebar oleh si penelepon yang tak lain adalah sahabatnya "bahh.. kau tanya pula kenapa, udah mau luntur pula bedakku, ga juga kau datang-datang.. Jangan bilang kalau kau lupa ya hari ini kita mau jalan.. Atau masih tidur nya kau?".

Seketika Sabrina teringat janjinya pada Melinda. "wahhh... bisa ngamuk nih si anak Medan kalo tau aku masih di tempat tidur" batinnya. Setalah sedikit berbohong pada Melinda, bahwa ia baru selesai memasak untuk bekal jalan-jalan nanti.

Padahal semua masakan telah selesai sebelum ia kembali tidur usai sholat subuh tadi. Sabrina bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah semua persiapan dan bekal ia masukkan ke bagasi mobil, ia pun melaju dengan si mungil Yaris tersebut ke rumah Melinda. Untuk seorang gadis, Sabrina termasuk pekerja keras.

Meski berasal dari keluarga berada, ia tak ingin terus mengandalkan orang tua, apalagi diusianya yang tak lagi remaja dan ia pun bekerja disalah satu kantor pemerintahan di kota kecil ini. Ia yang berdarah Minang Jawa mewarisi keahlian memasak ibunya, dan kelembutan tutur ayahnya. Ia nyaris sempurna jika tak disandingkan dengan bentuk tubuhnya.

Ia memiliki sebuah rumah makan yang tak pernah sepi pengunjung. Memiliki beberapa karyawan yang sangat menghormatinya. Dengan apa yang ia miliki, ia tetap rendah hati, bahkan bisa dikatakan suka merendah.

Tak terasa ia pun sampai dirumah Melinda. Tampak seorang wanita dengan tiga anak sedang menunggu di teras. Dengan Melinda dan anak-anaknya lah hari ini Sabrina berencana menghabiskan hari Sabtu hingga malam Minggu nya di sebuah pantai yang menjadi salah satu objek wisata di kota kecil ini.

Setelah menyalami suaminya, Melinda bergegas masuk kedalam mobil Sabrina bersama Tania, Tasya dan vano anaknya. Mereka menyempatkan singgah ke sebuah minimarket dan membeli beberapa camilan untuk tambahan bekal dan santapan selama perjalanan.

Sesampai di pantai, mereka memasang tenda, untuk jaga-jaga kalau saja turun hujan atau sekedar untuk anak-anaknya Melinda ingin istirahat saja.

Begitulah cara Sabrina menyibukkan diri dihari liburnya selain ikut membantu para karyawan dirumah makan miliknya. Sesekali ia menginap di rumah beberapa teman kantor yang cukup dekat dengannya. Karena hobi memasaknya, banyak teman yang antusias mengajaknya menginap dihari libur.

<<< Halaman 1                       
Lanjut Baca 
KLIK >>> Halaman 4


(Catatan Penting)

Dunia Wanita adalah tema besar dari karyanya Rita Mayasari dan pada kisah kali ini mengangkat sub tema "Belenggu Tak Kasat Mata".

Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis. Selamat membaca!.

Profil singkat penulis :
- Facebook Rita Mayasari
Instagram Rita Mayasari

Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Seniman Bisu
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi

Post a Comment