Kisah Usang Aku dan Kamu Kumpulan Puisi Cinta Karya Sumiati
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam kopi pahit...
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang menggambarkan tentang cinta, kehidupan, bahagia, sedih, rindu dan alam.
Oleh karenanya pada postingan ini, admin ingin membagikan puisi karya SUMIATI. Dalam hal ini admin menekankan bahwa sumber tulisan dan hak cipta sepenuhnya milik penulis.
KISAH USANG
(Puisi Karya Sumiati)
Berdiri
ditebing hati
Dalam
kebimbangan yang tak bisa kulukiskan
Akui gin
membenci
Tapi apa
berguna kebencian ini
Ingin teriak
pada dunia
Bahwa
kemarahan sedang bertahta dijiwa
Tapi untuk
apa
Percuma
dunia tahu emosi ku
Hanya buang energi
membuat diri tak berharga
Dengan
memaki pada neraka
Ya neraka
dunia
Pilihan
rintih dalam kepahitan
Oleh rasa
sakit yang melebur tulang
Terhempas
Disudut
ruang kehampaan
Karena rasa
telah berhenti bersemayam dihati
Jangan
ditanya mengapa
Karena bibir
Tak sanggup
lagi bercerita
Betapa hati
tak lagi ada ruang
Untuk
menahan
Semua beban
Airmata tak
lagi mengalir
Telah
mengering
Dalam duka
tanpa akhir
Tapi
Inilah
hakekat kehidupan
Adalah
perjuangan dan pertahanan
Hidup mu ada
dalam genggam pilihan
Ingin jadi
pemenang
Maka
bertarunglah sampai titik dinapas terakhir
Atau
Jadi
pecundang
Maka
berhentilah
Hunus belati
tikam dinadi
Tapi
Satu yang
harus diingat kawan
Kelahiran
,kehidupan dan kematian ibarat sebuah perjalanan
Ibarat rute pada taksi
Halte bukan
tempat terakhir pemberhentian
Halte hanya
awal dari perjalanan selanjut nya
Yang mungkin
tak akan ada ujung dan akhir
Plg.622022
AKU DAN KAMU
(Puisi Karya Sumiati)
Kamu egois
Teriak mu
dalam amarah di telinga ku
Kamu gak
punya hati
Kata mu di
depan ku
Kamu kejam
Ucap mu
dihadap ku
Mungkin
benar
Apa yang kau
pikirkan tentang diriku
Tapi itu
menurut logika mu
Karena
Aku tidak
mau terpasung dalam pemikiran mu
Yang bagi ku
Tidak masuk
dalam pola pikir
Sesuai nalar
ku
Kau bebas
hakimi aku
Dengan semua
argumen juga alibi mu
Karena semua
berdasarkan kata mu
Tapi tidak
bagi aku
Kita sama
manusia kawan
Kau punya
otak
Aku pun
punya otak
Kau punya
perasaan
Aku juga
punya perasaan
Kau punya
hati
Aku juga di
beri tuhan hati
Panca indra
kita sama kawan
Kebenaran
menurut mu
Belum tentu
bener menurut ku
Setiap insan
punya sudut pandang dan pemikiran
Setiap
manusia
Punya
standar sendiri
Dalam
menjaga hati
Setiap kita
Membangun
dinding sendiri dalam melindungi rasa
Agar tidak
tersakiti
Atau pun
terluka
Seperti
bunga mawar
Meski
memiliki warna berbeda
Namun
keindahan nya
Punya
keunikan dan pesona sendiri
Walaubtak
perduli dimana tumbuh
Mawar
tetaplah mawar
Seperti kita
Meski
ditempa oleh segala duka dan masalah
Kita
tetaplah kita
Aku tetaplah
aku
Inilah diri ku
Dengan pemikiran
ku
Tak perduli
Pada
pandangan kalian
Tentang aku
Plg.722022
BODO AMAT
(Puisi Karya Sumiati)
Lelah
Untuk terus
memahami
Jenuh untuk
menjadi
Pendengar
pada celoteh
Bosan
Pada
Rengek tidak
penting
Bukan tak
perduli
Tapi hati
Tak bisa
menampung lagi
Tambahan
beban
Karena
keinginan nafsu yang tak punya batasan
Memejam mata
Agar tak
melihat
Lelehan
kepedihan yang semakin menghujam
Tutup
telinga dengan kedua tangan
Agar tak
semua suara sumbang
Terdengar
tanpa saringan
Berbungkam
mulut
Agar lidah
tak bersilat kata
Karena akan
menambah panjang
Silsilah
silang sengketa
Menghindar
Bukan karena
kejam
Namun
membangun benteng diri
Agar tak
tergerus
Dan mati
Terperangkap
di konspirasi basi
Diri tidak
akan pernah lari
Tetap
berdiri disini
Hanya
sedikit menutup hati
Lawan tidak
ditantang
Namun
Saat musuh
datang pasti diterjang
Benci tidak
dicari
Tapi
Diri tetap
dilindungi
Pedang tidak
dihunus
Namun
Akan siap
menembus
Kini
Hanya
melihat dan menatap
Sampai
dimana tawa mu mengila
Karena aku
tidak perduli
Sebab kamu
Tak penting
bagi diri
Mungkin
Kiriman
bunga duka cita pun tak ada
Kala ku
dengar kau tiada
Karena kau
bukan siapa siapa
Plg.822022
***
Demikian Kumpulan Puisi Cinta Karya Sumiati yang dikirim oleh penulis untuk dimuat dalam web ini.
Subscribe YouTube SAMPAH KATA
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Penulis Amatiran Dari Pinggiran
Secarik Ocehan Basi Tak Lebih Dari Basa-Basi
Post a Comment