Hingga Akhir Waktu Puisi Cinta Romantis Karya Kei Naz
“Hingga Akhir Waktu”
Oleh : Kei Naz
Ini Januari sayang, konon perpisahan tercipta dari hujan
yang sebagian derasnya dititipkan pada mataku, sepasang mata yang menyimpan
lengkung bibirmu saat mengucap kata cinta, sepasang manik yang selalu sungguh
dan patuh membaca setiap diksi dari pelukan dan sentuhan hangat puisi-puisi
rindu. Sebagian lagi derasnya jatuh membasahi dadamu yang tabah menyapih serpih
luka kehilangan.
Ini Januari sayang, barangkali keniscayaan cinta terlahir
dari gigil yang muskil memahami, betapa takdir adalah getir yang sepakat
mengikat dua insan yang tak sanggup membunuh degup tersebab getar telahpun
mengakar, meski debar perlahan memar, keduanya kukuh membiarkan tubuh diziarahi
duka, entah apa yang dirahasiakan waktu tapi cinta layaknya bumi yang tak
menolak dijatuhi hujan berkali-kali.
Januari ini sayang, kelak yang tersisa dari keping ingatan
adalah kita yang tertatih memapah kenangan, menyalakan kembali hasrat dan
harapan pada bulan yang kita namai perpisahan, sembari meraba suam dada yang
masih tetap utuh mendenyutkan sebaris nama dengan cinta yang selamanya hidup,
meski berkalang maut. "Hingga akhir waktu." Katamu, kepadaku yang kau
hadiahi sajak paling hawa, dan kubawa selarik engkau yang diksi di kedalaman
hidupku sampai di bilangan senja usia dan usai mengabjadkan kata selesai.
Januari ini sayang, rindu yang panjang juga hujan yang masih
rintik, sebanyak air mata menitik, sesyahdu madah-madah perindu yang jatuh di
sudut sepi. Patah hati ini tak berdarah, namun isak tangis telah lebih dulu
mewartakan kehilangan, pada angin, pada dedaunan, pada apapun yang disinggahi
hujan. Selepas ketiadaan yang tak kusebut sebagai akhir, engkau satu-satunya
musim yang selalu datang menyamar gerimis, sedang aku, mata yang tak bisa
berdusta menyimpan cinta paling doa, untukmu.
"Lalu, berapa banyak bulir kesedihan yang menghujam
Januari milikmu, sayang?"
Borneo, akhir Januari, 2023
***
Demikian Puisi Cinta Romantis dengan judul Hingga Akhir Waktu Karya Kei Naz.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Post a Comment