Engkau Labuh untuk Segalaku yang Runtuh Puisi Kei Naz
Engkau Labuh untuk Segalaku yang Runtuh
Puisi Kei Naz
Aku tak ingin rinduku merayakan sunyi, menuang air mata berulang-ulang, lalu jatuh bagai deras hujan yang menghujam tanpa aba-aba, barangkali gemeretak gigil yang diwartakan rinai adalah pelukanmu yang datang terlambat saat aku tersesat di belantara waktu tanpamu.
Aku tak ingin rinduku menakik perih lalu memekik jerit memilu dengan bahasa-bahasa keluh yang jauh dari telingamu, ketika kesendirian bak belati yang menikam ingatan akan engkau yang dengan kejam menciptakan ribuan jarak, melebihi diammu, beranjak dan menghilang entah.
Aku tak ingin rinduku kesepian, melampaui lengang nabastala kelam tanpa Kerlip bintang, kepurbaan semesta yang kekal merapal ayat-ayat cinta.
"Dalam lirih, sedalam perih".
Cinta yang kau tanam di kedalaman jiwaku kian jauh, sejauh senyummu yang kau titipkan di lamunan sepi, seteduh kasih yang tumbuh layaknya sayap, demi mengitari masa lampau, mencari-cari dimana keberadaanmu, hingga ringkih tangisku memagut tiada, kau tak jua kembali.
yang aku inginkan rinduku teguh dan patuh, mengabadikan desir namamu di setiap hela, lalu di udara yang kau embus, akan kuhirup sepenuh makna sebagai warta kepulangan dari kepergian yang tak memberi jejak. Jika nanti rinduku kembali dalam dekapanmu, semoga bisa kau pahami dialog abadi dari bilur hati yang lama terbelenggu nyeri, juga bulir sendu dari mata yang kehilangan kata.
yang aku inginkan rinduku menaut janji pada rindumu yang
imam, hingga cinta menjadi amin paling takzim, merubaiyat luka- luka yang
melepuh, sungguh hanya engkau satu-satunya labuh untuk segalaku yang runtuh,
dan bilamana rahim waktu tak melahirkan pertemuan, biarkan rindu ini berkabung
tanpa penyesalan.
***
Demikian Sajak Cinta, puisi cinta sedih menyayat hati, puisi sedih patah hati dengan judul Engkau Labuh untuk Segalaku yang Runtuh karya Kei Naz.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Post a Comment