Kopi Malam Ini Masih Pahit Sajak Hujan dan Kopi

Table of Contents
Kopi Malam Ini Masih Pahit Sajak Hujan dan Kopi

Sajak hujan dan kopi, puisi kopi dan hujan merupakan tema dari puisi Muraz Riksi. Kopi malam ini masih pahit berceritakan tentang waktu untuk diri sendiri, merasa insecure oleh keadaan dan pikiran yang ramai oleh tekanan hidup. Berikut kumpulan puisi tentang diri sendiri :

KOPI MALAM INI MASIH PAHIT

Oleh : Muraz Riksi

Saat pikiranmu juga ikut ramai

oleh bisingnya suara yang membuatmu sulit berdamai

Saat ngopimu di keramaian, seringkan kamu lihat orang-orang yang banyak bicara?

Mereka yang biasanya banyak bicara, banyak gaya tapi pulangnya selalu nitip bill minuman

Ada juga yang pura-pura ke kamar mandi, yang sibuk angkat telpon atau yang alasan lupa bawa dompetnya

Kopi malam ini masih pahit

Sebab hidup ini memang pelik bila kau sendiri tidak menerimanya

Kau hanya perlu tersenyum dan meyakinkan diri bahwa segala yang terjadi adalah yang terbaik untukmu

Kau hanya perlu berjuang lebih keras dari biasanya

Hidupmu akan jadi lebih baik lagi karena usahamu sendiri...

Negeri Antara, 2 April 2023

 

KAMU LELAH SENDIRI

Oleh : Muraz Riksi

Lelah, marah oleh hidupmu sendiri?

Kamu melihat mereka bisa tertawa bahagia

Mereka bebas bepergian kemana saja

Disaat kamu melihat beranda sosmed mereka dipenuhi foto-foto berlatarkan tempat wisata ataupun tempat-tempat belanja

Bahwa mereka sebenarnya hanya menipu diri sendiri dengan bergaya high class

Bahwa mereka yang sebenarnya bergelimpangan kemewahan justru memilih hidup sederhana, berpenampilan biasa saja, berpakaian seadanya

Ingatlah bahwa bahagia itu sederhana, menerima apa yang kamu miliki dan jangan membanding-bandingkan hidupmu dengan yang lain

Setiap orang punya beban, yang membedakan adalah cara dalam memikul beban itu sendiri...

Dini Hari, 9 Maret 2023

 

AKU CUMA FIGURAN

Oleh : Muraz Riksi

Berjalan diantara hubungan yang pernah diinginkan

Statusku hanyalah pundak untukmu dikala kau sedih

Saat kau lelah, saat kau berhenti melangkah, ada aku yang memelukmu dari belakang

Menguatkanmu dengan caraku sebagai figuran

Aku sadar akan posisiku, meski berulang kali kau menyakiti

Dengan pergimu mengejarnya dan disaat kau terluka, pundakku selalu menemanimu

Aku selalu ada disaat kau butuh, tetap saja hadirku tak pernah berarti apa-apa untukmu

Mungkin aku yang terlalu bodoh, sampai detik ini masih bertahan untukmu

Berharap suatu hari nanti kau sadar bahwa aku bukan lagi figuran

Hanya saja hati ini sudah terlalu terluka

Sudah terlalu sulit untuk disembuhkan

Di matamu aku cuma figuran, orang yang kau perlukan sesaat

Aku pamit ya, aku juga butuh peluk untuk meredam sakit ini

Dini Hari (02.22) 22 Maret 2023

>>> Dibawah ini teman-teman dapat mendengarkan Musikalisasi Puisi dari teks puisi di atas...



***
Demikian sajak hujan dan kopi, puisi kopi dan hujan karya Muraz Riksi. Quote hari ini : Lebih baik menilai diri sendiri daripada terus-menerus menyalahkan orang lain (Muraz Riksi).

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Post a Comment