Belajar Ikhlas dalam Cinta, Merelakan Tanpa Membenci dan Melupakan Puisi Nur Indah Amir
Table of Contents
Dalam kehidupan, kita sering menggenggam sesuatu terlalu erat, takut kehilangan, takut terluka. Namun, adakalanya cinta mengajarkan kita tentang arti melepaskan bukan karena kita lemah, tetapi karena kita telah cukup kuat untuk merelakan. Ikhlasku Untukmu adalah sebuah kisah perasaan yang bertumbuh dari kepedihan menuju kebebasan. Dalam bait-baitnya, tersimpan perjalanan hati yang pernah hancur, namun menemukan jalan untuk menyembuhkan diri. Sebuah refleksi tentang cinta yang tak selalu harus memiliki, tapi tetap bisa dikenang tanpa sesak. Berikut teks puisinya:
Ikhlasku Untukmu
Oleh Nur Indah Amir
Aku pernah merasa hancur, sehancurnya sebuah kaca yang retak, ketika kepercayaan kulambungkan, pada dia yang kuanggap terbaik bagiku, meskipun kita yakin bahwa dia yang terbaik, tapi nyatanya tak selalu menjadi yang pantas.
Terkadang cinta itu memang harus pergi,
merelakan tanpa membenci dan merelakan tanpa melupakan, kau adalah teman, yah.. teman dimasa lalu yang pernah memberi pelangi di hidupku
Aku pernah memaksakan diri agar kau tidak pergi, namun hanya membuatku lelah sendiri, dan tak terbalas. kaupun tidak pernah memilih untuk kembali dan suatu saat nanti kau akan tersadar bahwa aku adalah seseorang yang mencintaimu dengan baik
dan aku pasti mampu mengikhaskanmu dari penjara yang membuatku tidak bebas, tidak seharusnya aku berharap, pada hati yang sudah membuatku tidak berharga dan sudah seharusnya mengikhlaskanmu dengan sepenuhnya.
Profil singkat penulis
Hai aku indah, anak kedua dari tiga bersaudara, hobi aku menulis puisi dan membacanya. Senang berkenalan denganmu, salam hangat dariku..
Instagram @nurindahamir_
***
Demikian teks Puisi Belajar Ikhlas dalam Cinta, Merelakan Tanpa Membenci dan Melupakan.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Post a Comment