Cinta yang Tak Terlihat Puisi Cinta yang Menggetarkan Hati Karya Muraz Riksi
Table of Contents
Cinta adalah arus yang mengalir dalam sunyi, tak selalu terlihat, namun selalu terasa. Ia bukan sekadar wujud yang dapat digenggam, tetapi napas yang menghidupkan setiap detik yang kita lewati. Seperti angin yang membelai tanpa rupa, seperti cahaya yang menyentuh tanpa suara, cinta hadir dalam keheningan yang paling bermakna. Puisi ini adalah upaya merangkai jejaknya, sederhana, namun tak terukur dalam makna, tak terhingga dalam pengaruhnya. Berikut teks puisinya:
"Cinta yang Tak Terlihat"
Oleh Muraz Riksi
Cinta bukanlah suara
namun dengannya semesta berbisik lirih
menyusup ke dalam sunyi
menggema tanpa kata namun tak pernah mati
Cinta yang tak terlihat namun bersemayam di setiap hela napas
menjelma dalam tatapan
merayap dalam sentuhan
menjadi getar yang tak mampu diucapkan
Ia adalah desir angin yang melewati rambutmu
aroma hujan yang menempel di tanah
bisikan malam yang merayumu untuk tetap terjaga
menanti sesuatu yang tak pernah benar-benar datang
Cinta bukan api namun tanpanya jiwa bisa membeku dalam kehampaan
menjadi reruntuhan sunyi
terperangkap di labirin tanpa nyala
Ia adalah kehangatan di antara dinginnya pagi
adalah bara kecil yang menolak padam
meski hujan turun deras di hatimu
meski angin berembus kencang, menggoyahkan keyakinanmu
Cinta bukan tanah
namun tanpanya kita tak bisa berakar
hanya tumbuhan kering di padang gersang
mencari pegangan yang tak pernah nyata
Ia adalah tangan yang tak terlihat
merangkulmu dalam pelukan yang tak berbentuk
membiarkanmu jatuh namun tak pernah membiarkanmu hancur
karena ia tahu, kamu harus belajar terbang sendiri
Cinta bukan bintang
namun tanpanya malam kehilangan arah
langit menjadi kelam tanpa pijar
tak ada cahaya yang menemani perjalanan
Ia adalah pendar samar di ujung cakrawala
memandumu pulang meski kau tersesat
menjadi denyut dalam dadamu
mengingatkanmu bahwa kamu masih ada, masih berarti
Cinta bukan waktu
namun tanpanya detik terasa hampa
momen berlalu tanpa makna
hanya bayangan kenangan yang mengendap di hati
Ia adalah sisa debar dalam dada
ketika semua telah pergi
ketika segala yang kau genggam menghilang
hanya meninggalkan jejak samar yang tetap abadi
Cinta bukan segalanya
namun tanpanya kita kehilangan arti
sebab cinta adalah alasan kita bertahan
senja yang menghangatkan langkah menuju hari esok
Dan meski tak selalu nyata
meski tak selalu kau genggam
ia ada di antara helaan napasmu
di setiap jejak langkah yang kau tinggalkan
Cinta bukan sesuatu yang bisa kau miliki
namun ia selalu ada
menunggu untuk ditemukan
menyusup diam-diam dalam kesunyian yang paling bising
Aceh, 24 Februari 2025
Baca Juga : Puisi, Cerpen dan Cerbung Muraz Riksi Lainnya
***
Demikian teks Puisi Cinta yang Menggetarkan Hati.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Post a Comment