Menangislah Sampai Dunia Ini Mendengarmu Puisi Bangkit Menjadi Manusia yang Kuat Karya Muraz Riksi
Table of Contents
Menjadi manusia yang lemah ditengah kerasnya kehidupan atau menyalahkan takdir Tuhan, takkan menjadikanmu manusia yang lebih baik lagi. Berjuang dan terus bangkit adalah jalan yang terbaik. Jangan ragu jika peluhmu sudah tak terbendung, menangislah sampai dunia ini mendengarmu. Terkadang mengakui diri sendiri dan batasan diri itu penting, agar kamu tahu kapan harus berjuang dan kapan harus menangis kepada Tuhan. Berikut teks puisinya:
Menangislah Sampai Dunia Ini Mendengarmu
Oleh Muraz Riksi
Dunia ini kejam bagi mereka yang menyerah
Dunia ini tidak peduli dengan mereka yang selalu menyalahkan takdir
Banyak orang tidak menyadari bahwa bahagia adalah tanggung jawabnya sendiri
Hari ini berapa banyak orang yang masih berjuang dengan hidupnya?
Jalan kehidupan itu beragam, ada yang berliku, ada yang penuh tanjakan dan ada pula yang lurus membentang
Sebagian orang begitu mudah mencapai harapan dan doanya
Sebagian lagi dengan susah payah berjuang namun hasilnya masih jauh dari asa
Orang-orang ada yang dengan mudah meretas asanya
Sehingga mereka bisa berbicara dengan lantang tentang jangan menyerah
Sedangkan kamu masih terus berusaha bahkan upayamu tak kalah hebat dengan mereka
Asamu masih bersembunyi dibalik gelapnya kehidupan
Kata mereka kamu masih kurang berdoa kepada Tuhan
Padahal tiada malam terlewatkan oleh air mata pintamu
Menangislah sampai dunia ini mendengarmu
Terkadang lelah dan peluh itu harus ditumpahkan
Agar hati dan pikiranmu menjadi lega
Menumpuk peluh hanya membuatmu tak berdaya
Menjadikanmu manusia yang lemah di tengah kerasnya hidup
Bangkitlah dari rasa putus asa, jadikan lelahmu sebagai doa-doa kepada Tuhan
Semua yang terjadi tidak lepas dari penglihatan-Nya
Apa yang terjadi saat ini, apapun keadaanmu hari ini
Jangan jadi manusia yang lemah ya...
Aceh, 1 Februari 2025
Baca Juga : Puisi, Cerpen dan Cerbung Muraz Riksi Lainnya
***
Demikian teks Puisi bangkit dari terpuruk keadaan dan menjadi manusia yang kuat.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Post a Comment