Aku, Kita, dan Semesta yang Tak Merestui Puisi Cinta Karya Kei Naz

Table of Contents
Aku, Kita, dan Semesta yang Tak Merestui Puisi Cinta Karya Kei Naz

Aku, Kita, dan Semesta yang Tak Merestui
Karya Kei Naz

Aku adalah perahu yang karam di samudra matamu,  
terhempas gelombang ragu yang tak bertepi.  
Kita pernah berpaut dalam nyala yang syahdu, 
namun bara itu padam sebelum sempat abadi.  

Engkau bagai aksara yang luput dari narasi,  
kutemukan di sela guratan takdir yang sendu.  
Bibirku mengeja sunyi menjadi elegi,  
tentang cinta yang gugur tanpa temu.  

Kita hanya noktah di kanvas langit remuk,  
yang dilukis bagaskara dalam gurat perpisahan.  
Semesta tak bersujud pada langkah yang terpaut,  
hingga kasih pun retak dalam keheningan jalan. 

Cinta pun kandas.... 
"Biar waktu menggenggam segala yang tersisa." Ucapmu dengan netra berkaca.

Barangkali rasa ini terlampau purba untuk punah, terlalu kokoh  tertanam, hingga membelukar. 
Jika rindu adalah luka tanpa sua,  
maka izinkan aku mencintaimu melebihi kata selamanya.
----------
Balikpapan, 13 Juni 2025

***
Demikian puisi cinta karya Kei Naz. 

(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...

Post a Comment