Sunyi An Puisi Rindu Kekasih dan Luka Karena Kecewa Karya Kei Naz
Table of Contents
Sunyi An merupakan puisi tentang rindu yang mendalam kepada kekasih. Rindu ini mengisahkan tentang kekecewaan dan luka ditinggalkan kekasih. Berikut tek puisi karya Kei Naz:
Sunyi, An.
Karya Kei Naz
Aku mencintaimu, An.
Dengan cinta yang tak pernah sederhana, yang tak pernah sekadar ingin memiliki.
Kita saling mencintai, aku tahu itu. Tapi cinta, ternyata tak selalu cukup untuk memenangi takdir.
Ada jarak yang tak bisa kita peluk, ada waktu yang terus memisah, ada keadaan yang tak berpihak pada kita.
Aku mencintaimu, An, sedalam sunyi yang tak pernah dimengerti kata. Cintaku bukan gegap gempita yang meminta disorot cahaya, tapi sebuah lorong panjang tanpa ujung, gelap, dingin, dan gigil harap yang kupeluk sendirii. Kau tahu rasanya ingin tetap tinggal, tapi semesta tak menyisakan ruang? Maka aku memilih pergi… bukan karena berhenti mencinta, tapi karena terlalu cinta untuk menjadi luka dalam langkahmu.
Kita pernah saling menatap dengan hati yang utuh, tapi waktu meretas harapan itu pelan-pelan. Kau dan aku, dua jiwa yang bertemu di simpang perasaan, tapi tak pernah ditakdirkan searah. Aku mundur, perlahan, dengan dada yang nyeri dan mata yang menahan rinai. Kau pikir aku kuat? Tidak, An. Aku hanya tahu, kadang mencintai adalah tentang merelakan, bahkan jika yang kita lepaskan adalah separuh napas kita sendiri.
Maka aku memilih menjauh.
Bukan karena aku berhenti mencintai,
Tapi karena aku ingin kau bahagia, meski bukan bersamaku.
Dan tahukah kau, betapa sakitnya merelakan seseorang yang masih ingin kupeluk?
Aku marah pada keadaan, pada semesta, pada kenyataan yang begitu kejam.
Tapi aku tetap berjalan, meski langkahku terseok.
Kau pernah menjadi rumah, tapi sekarang aku hanya tamu kenangan,
yang diam-diam pulang dalam doa, dengan lebam, dengan dada kehilangan suam.
Aku tetap menyandang rasaku,
Dengan lirih senandung namamu dalam nada-nada pilu, dalam bait-bait puisi sunyi, kau akan selalu hidup.
Dan di balik senyuman palsu ini, akan selalu ada hela napas sembari mengingatmu.
Aku berdoa, semoga kau tak pernah tahu betapa sakitnya kehilangan ini, sebab aku kini sendirian.
Benar-benar sendiri, An.
-----------
Balikpapan, 10 Juni 2025
Baca Juga : Gubahan Puisi Karya Kei Naz Lainnya
***
Demikian puisi rindu dan kekecewaan mendalam pada kekasih karya Kei Naz.
(Catatan Penutup)
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Terima kasih telah berkunjung ke website Sampah Kata.
Salam kopi pahit...
Post a Comment